Kedapatan Merokok, Siswa SMA di Gorontalo Ini Dipukuli Seniornya

Konten Media Partner
21 Agustus 2019 18:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muhammad Akbar, korban pemukulan saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Aloe Saboe, Kota Gorontalo. Rabu, (21/8). Foto : Rahmat Ali/banthayoid
zoom-in-whitePerbesar
Muhammad Akbar, korban pemukulan saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Aloe Saboe, Kota Gorontalo. Rabu, (21/8). Foto : Rahmat Ali/banthayoid
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID,GORONTALO - Muhammad Akbar (17), Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Wira Bhakti, Gorontalo, masih terbaring lemah di Rumah Sakit Aloei Saboe, Kota Gorontalo, Rabu (21/8). Akbar mengalami luka di bagian kepala, mulut, perut, serta betis.
ADVERTISEMENT
Luka-luka tersebut diduga akibat penganiayaan seniornya, pada Jumat malam (16/8).
Orang tua Akbar, Nirwana Dunda, mengatakan pelaku menganiaya anaknya dengan dihantam pukulan tangan kosong dan rotan. Peristiwa tersebut tidak hanya dialami oleh putranya, melainkan dirasakan juga oleh 12 temannya, lantaran kedapatan merokok di hadapan senior.
"Sebelumnya mereka masih diberikan pembinaan, tapi beberapa waktu kemudian anak saya Muhammad dan teman-temannya mendapat kekerasan fisik dari para senior," ungkap Nirwana saat ditemui di rumah sakit.
Nirwana Dunda, anaknya dihantam pukulan tangan dan rotan. Peristiwa tersebut tidak hanya dialami oleh Muhamad, melainkan dirasakan juga oleh 12 orang temannya, lantaran kedapatan merokok di hadapan senior. (Foto : Rahmat Ali/banthayoid)
Kasus itu membuat Nirwana tak lagi menyekolahkan anaknya di SMA Wira Bhakti Gorontalo. Ia trauma kalau kasus itu bisa terulang.
"Saya juga sudah melaporkan ke polisi untuk ditindak sesuai hukum," ujarnya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bone Bone Bolango, AKP Laode Arwansyah, mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dugaan penganiayaan tersebut dan akan segera ditindak.
ADVERTISEMENT
“Kami masih mau minta keterangan korban. Selanjutnya kami akan memanggil pelaku untuk proses penyelidikan lebih lanjut," kata Laode saat dikonfirmasi.
Sementara itu, Kepala SMA Wira Bhakti Gorontalo, Yusnan Yusuf Ekie, menjelaskan sekolahnya memang melarang keras bagi siswa yang merokok di lingkungan sekolah.
Akibat Kejadian itu Nirwana tak lagi menyekolahkan anaknya di SMA Wira Bhakti Gorontalo. Ia trauma kalau kasus itu bisa terulang. (Foto : Rahmat Ali/banthayoid)
Soal dugaan penganiayaan tersebut, pihaknya sudah melakukan rapat internal, untuk mengetahui fakta yang sebenarnya. Jika ada tindak kekerasan tersebut, maka pihaknya akan menguji lewat proses hukum.
"Dalam aturan sekolah tidak ada tindakan kekerasan. Kami melarang keras adanya tindakan kekerasan. Kami akan berdiskusi apakah ada tindakan itu," ujar Yusnan.
----
Reporter : Rahmat Ali
Editor : Febriandy Abidin