Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Kekurangan Murid, 10 SD Negeri di Gorontalo Terancam Ditutup
15 November 2019 17:01 WIB
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID, GORONTALO- Sebanyak 10 SD negeri di Kota Gorontalo terancam ditutup karena kekurangan peserta didik.
ADVERTISEMENT
Seksi Kurikulum dan Penilaian Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, Multi Ahmad, mengatakan bahwa jumlah siswa di 10 SD negeri itu tidak lebih dari 100 peserta didik.
"Dengan itu sangat berpengaruh pada jumlah bantuan yang diterima sekolah. Baik dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang berasal dari pusat maupun dari daerah," ujar Multi Ahmad, saat ditemui di ruangannya, Jumat (15/11).
Hasil peninjauan dinas di lapangan membuktikan bahwa 10 SD negeri itu tidak lagi memenuhi syarat untuk dijadikan pusat pendidikan. Baik itu dilihat dari potensi sekolah, jumlah peserta didik, beban mengajar guru, daya dukung sarana dan prasarana, progres peningkatan hasil belajar mengajar, kreativitas dalam mencapai prestasi non akademik.
"Hal ini sudah sempat diwacanakan sejak tahun 2018. Dan saat itu juga kami sempat menggelar rapat dengar pendapat dengan DPRD Kota Gorontalo. Hasilnya, karena jumlah peserta didik tidak lebih dari 100 orang, maka tidak lagi memenuhi syarat untuk dijadikan sekolah," ungkapnya.
Sekolah yang akan ditutup itu adalah SD Negeri nomor 2, nomor 4, nomor 8 dan nomor 16, yang berada di Kecamatan Kota Barat. Di Kecamatan Kota Selatan ada SD Negeri nomor 36 dan nomor 37. Di Kecamatan Kota Timur ada SD Ngeri nomor 66 dan 68. Di Kecamatan Kota Tengah yaitu SD Negeri nomor 78 dan nomor 81.
ADVERTISEMENT
"Saat ini kami sedang melakukan pemetaan sekolah yang nantinya akan kami tawarkan untuk dijadikan sekolah pindahan bagi para siswa yang sesuai zona regrouping," jelasnya
Dirinya menambahkan, penyebab berkurangnya siswa di sekolah itu karena warga setempat banyak yang mendaftarkan anaknya ke sekolah lain. Mereka melihat keunggulannya dan fasilitas yang memadai.
Meskipun banyak protes dari sejumlah warga, namun jika dibiarkan, sekolah akan mengalami defisit anggaran terus menerus.
"Kami sudah berkonsultasi dengan orang tua siswa. Mereka tetap menginginkan sekolah itu dipertahankan. Tapi hasil keputusan dari pemerintah Kota, sekolah tersebut tetap di tutup," pungkasnya.
-----