Kodim 1314 Gorut Beri Bantuan ke Korban Banjir di Kota Gorontalo
PerbesarADVERTISEMENT
GORONTALO - Duka yang dialami oleh korban banjir di Kota Gorontalo menjadi duka bersama, tak hanya warga kota setempat, namun seluruh masyarakat. Simpati datang dari pelbagai elemen. Secara mandiri maupun kelembagaan menyalurkan bantuan kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
Hal yang sama juga dilakukan oleh Kodim 1314 Gorontalo Utara (Gorut). Berpaket-paket pakaian layak pakai, berkarung-karung beras, dan ikan disalurkan langsung di dapur umum di Lapangan Taruna Remaja. Bantuan itu diberikan langsung oleh Dandim 1314 Gorontalo Utara (Gorut), Firstya Andrean Gitrias, kepada Kepala Dinas Sosial Kota Gorontalo, Nikson Rahman.
Dalam kesempatan tersebut, Nikson mengaku mewakili Pemerintah Kota Gorontalo dan masyarakat yang tertimpa bencana, mengucapkan terima kasih atas bantuan tersebut, sebab sudah peduli terhadap musibah yang menimpa warga di sana.
“Saya menyampaikan pak Dandim Gorut yang ikut prihatin terhadap bencana banjir yang menimpa kita sehingga insyaallah bantuan yang diberikan dapat meringankan beban kita semua. Ini akan kami manfaatkan semuanya untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang mereka,” kata Nikson. Senin, (6/7).
Tambahnya lagi, memang semua item bantuan yang diberikan tersebut adalah apa yang dibutuhkan saat ini. Seperti beras dan ikan yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Lalu pakaian bekas, karena banyak dari korban banjir yang tak sempat meyelamatkan pakaian, sehingga berhari-hari harus menggunakan satu pakaian saja.
ADVERTISEMENT
“Kita tahu bersama bahwa Kelurahan Bugis itu sudah tidak ada lagi, hampir sebagian besar, mereka memang sangat membutuhkan pakaian layak pakai. Allhamdulilah pak wali kota tadi malam sudah memikirkan itu. Dan saya akan lapor (kepada) beliau bahwa kita sudah terima bantuan layak pakai dari pak Dandim bersama keluarga besar Kodim 1314 Gorut,” ucap Nikson.
Sedangkan Dandim 1314 Gorontalo Utara (Gorut), Firstya Andrean Gitrias menambahkan, meskipun wilayah yang terdampak banjir itu bukanlah wilayah kerjanya, namun karena semangat untuk saling membantu, kekeluargaan yang erat, maka ia merasa perlu untuk membantu.
“Saya menangani dua wilayah, Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara, dan yang tertimpa musibah ini kebetulan bukan wilayah saya, wilayah dari Dandim Kota Gorontalo. Namun bangsa Indonesia itu dibentuk oleh persatuan dan kesatuan rakyat. Tidak memandang siapa dia, dan apa dia. Semua turut bergerak,” kata Fristya.
ADVERTISEMENT
Sehingga dengan semangat itu, katanya Firstya, duka masyarakat Indonesia menjadi duka bersama yang mesti dipikul sama-sama.
-----
Reporter: Wawan Akuba