Nikmatnya Kue Karawo Khas Gorontalo

Konten Media Partner
15 Juli 2019 17:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kue karawo rasa coklat hasil olahan para ibu rumah tangga di Desa HUtadaa, Kecamatan Talaga Jaya, Kabupaten Gorontalo. Senin, (15/7). Foto : Burdu/banthayoid
zoom-in-whitePerbesar
Kue karawo rasa coklat hasil olahan para ibu rumah tangga di Desa HUtadaa, Kecamatan Talaga Jaya, Kabupaten Gorontalo. Senin, (15/7). Foto : Burdu/banthayoid
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID,GORONTALO - Motif karawo tidak hanya digunakan di kain. Masyarakat Gorontalo juga menggunakan motif itu di kue kering. Sehingga menjadikan kue itu khas Gorontalo.
ADVERTISEMENT
Pembuat kue kering tambahan motif karawo bisa ditemui hampir di semua wilayah Gorontalo. Salah satunya di Desa Hutadaa, Kecamatan Talaga Jaya, Kabupaten Gorontalo. Saya menemui pembuat kue karawo, Mulyani Amali (40), Senin (15/7).
Salah satu motif kua karawo dengan varian rasa moca. (Foto : Burdu/banthayoid)
Mulyani menjelaskan, proses pembuatan kue karawo sama dengan kue kering lainnya. Perbedaannya hanya terletak di tambahan motif. Kue karawo juga memiliki beragam rasa. Ada rasa moka, jeruk hingga cokelat.
Proses tambahan motif karawo membutuhkan kecermatan. Menurut Mulyani, kesulitan tertinggi saat menggambar daun dan bunga dengan ciri khas karawo.
Satu toples kue karawo berukuran kecil dijual dengan kisaran harga 80 ribu rupiah. Untuk toples ukuran besar dibandrol dengan harga 300 ribu rupiah. (Foto : Burdu/banthayoid)
Satu biji kue karawo membutuhkan waktu sekitar 30 detik sampai satu menit. Bagi pemula bisa lima menit. Proses itu menjadikan kue karawo bernilai tinggi. Satu toples besar bisa dihargai Rp 300 ribu.
ADVERTISEMENT
Meski mahal, peminat kue karawo cukup tinggi. Mulyani sempat menerima pesanan kue karawo dri Manado, Jakarta dan Bali. Permintaan besar-besaran terjadi saat bulan Ramadan.
"Di bulan Ramadan pendapatan bisa sampai jutaan rupiah," pungkasnya.
Pembuatan kue karawo membutuhkan kesabaran dan ketelatenan, untuk menghasilkan motif yang menarik. (Foto : Burdu/banthayoid)
Kua karawo tengah diberi motif bunga agar terlihat cantik dan menarik konsumen. (Foto : Burdu/banthayoid)
Kue karawo di pangang menggunakan alat pemanggang konvensional. (Foto : Burdu/banthayoid)
Mulyanti Amali, salah seorang pembuat kue karawo saat di wawancarai jurnalis banthayoid. (Foto : Burdu/banthayoid)
Para ibu rumah tangga di Desa Hutadaa tengah membuat kue karawo. (Foto : Burdu/banthayoid)
----
Reporter : Rahmat Ali
Editor : Febriandy Abidin