Konten Media Partner

Upiya Karanji Gorontalo Ditetapkan Warisan Budaya Tak Benda

23 Agustus 2019 20:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Upiya karanji (kopiah keranjang) ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jumat, (23/8). Foto : Burdu/banthayoid
zoom-in-whitePerbesar
Upiya karanji (kopiah keranjang) ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jumat, (23/8). Foto : Burdu/banthayoid
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BANTHAYO.ID,GORONTALO - Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, menetapkan "upiya karanji" atau kopiah keranjang sebagai karya budaya dari Provinsi Gorontalo, menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).
ADVERTISEMENT
Penetapan itu berlangsung di sidang yang digelar di Jakarta pada Kamis (15/8) lalu.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI juga menetapkan enam warisan budaya tak benda, selain upiya karanji.
Upiya Karanji merupakan sebuah Peci atau Songkok atau Kopiah yang digunakan oleh masyarakat Gorontalo sejak zaman dahulu. Foto : Burdu/banthayoid
"Yakni, Molontalo, Mohuntingo, Ilabulo, Tiliaya, Tidi lo o’ayabu, dan Tepa Tonggo," ungkap Kepala Bidang Kebudayaan Dikbudpora Provinsi Gorontalo, Melly Mohamad, saat ditemui di tempat kerjanya, Jumat (23/8).
Upiya karanji tutur Melly, baru kali ini diusulkan. Setelah melalui verifikasi oleh kementrian, budaya tersebut langsung masuk dalam warisan tak benda.
Upiya Karanji dalam bahasa gorontalo, berarti Kopiah Keranjang atau juga disebut Peci Gorontalo. Upiya karanji sangat identik dengan Suku Gorontalo dan dikenal luas tidak hanya menjadi pelengkap dalam berpakaian, namun juga sebagai simbol identitas suku Gorontalo. Foto : Burdu/banthayoid
Menurutnya, kopiah keranjang, disebut juga peci Gorontalo sangat identik dengan suku Gorontalo dan dikenal luas tidak hanya menjadi pelengkap dalam berpakaian, namun juga sebagai simbol identitas.
Bahannya terbuat dari anyaman pohon mintu (sejenis rotan) yang tumbuh liar dan lebat di dalam hutan dan hanya terhampar luas di semenanjung Gorontalo, membuat upiya karanji lekas lolos menjadi warisan tak benda, dibanding usulan lain.
Upiya Karanji sangat nyaman digunakan untuk beribadah (salat) maupun dalam beraktivitas sehari-hari. Upiya Karanji atau Peci Gorontalo memiliki sirkulasi udara yang sangat baik, sehingga sangat nyaman digunakan. Foto : Burdu/banthayoid
"Warisan itu dilihat dari sejarahnya, turun temurun dari nenek moyang, dan sampai saat ini masih dilaksanakan oleh masyarakat, dan percaya akan budaya itu," terang MellyMohamad.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, jelas Melly pihaknya telah mengusulkan 12 warisan budaya tak benda milik Provinsi Gorontalo. Tetapi hanya tujuh yang disetujui oleh kementrian.
Jurnalis banthayoid saat berbincang dengan seorang pengrajin Upiya karanji. Foto : Burdu/banthayoid
"Sampai dengan tahun ini sudah ada 30 budaya warisan tak benda yang ditetapkan oleh kementrian," jelasnya.
----
Reporter : Rahmat Ali
Editor : Febriandy Abidin