Semalam di Kampoeang Batara, Papring Kelurahan Kalipuro Banyuwangi

BANYUWANGI CONNECT
membacalah walau sebentar
Konten dari Pengguna
11 Juli 2019 13:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari BANYUWANGI CONNECT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kampoeang Baca Taman Rimba (Kampoeng Batara), Papring Kelurahan Kalipuro Kalipuro- Bayuwangi
Pagi hari menyambut terbitnya fajar sobat cilik kampoeng batara bergabung dengan sahabat-sahabat dari SMPN 2 Rogojampi untuk senam pagi dengan gerakan menari diiringi musik ewer-ewer dan I Love Banyuwangi dan bermain alat musik tradisi, sebagian bermain egrang dan berjalan diatas batok kelapa yang diberi tali , alat permainan tradisional yang mulai dilupakan. Belajar cerdas tanpa batas, tidak sekedar jadi moto Kampoeng Batara namun sudah benar-benar diterapkan menjadi sisi lain membangun pendidikan karakter bagi sobat cilik kampoeng batara dan tamunya sahabat SMPN 2 Rogojampi yang akan banyak belajar di lingkungan Papring ini. Setelah sarapan pagi materi diteruskan dengan membuat patung dari plestisin dengan tema flora fauna berdurasi waktu satu jam secara berkelompok, tiap kelompok berisi empat orang dari SMPN 2 Rogojampi dan tiga orang dari sobat kampoeng batara. Anak-anak berkompetisi membuat karya seni tiga dimensi dan benar-benar melupakan gadget. "Di Kampoeng Batara jangankan sinyal internet, sinyal telepon saja susah" kata Fatih ketua kelompok dari SMPN 2 Rogojampi. Kegiatan ini berlangsung sampai siang hari karena dilanjut dengan pemberian narasi pada setiap hasil karya yang diciptakan.
ADVERTISEMENT
Sementara menurut Widie Murmahmudy, walaupun keluarga mereka tidak masuk kategori orang yang berlebihan, ia bersyukur masih bisa berbagi kepada orang lain. "Kami memang bukan orang kaya tapi dengan mendirikan Kampoeng Batara kami ingin berbagi dengan sesama warga di lingkungan Papring . Widie pendiri Kampoeng Batara mengaku amat bahagia kurun empat tahun sejak didirikan tahun 2014 dengan perubahan perilaku anak-anak yang ada di desanya."Dulu mereka terlihat tidak semangat saat sekolah. Sekarang beda mereka aktif sekali belajar, baca buku dan kegiatan positif lainnya di Kampoeng Batara. Sekarang menjadi menjadi lebih baik," ujarnya.
Menurut dia, mayoritas masyarakat di daerah Papring adalah petani itu pun jarang lahannya sendiri. Mereka juga mencari kayu serta bambu di hutan dan menjadi peternak kambing dan sapi."Di sini tidak jarang lulus SMP mereka menikah dan berhenti bersekolah. Rata-rata ya perekonomian menengah kebawah. Semoga dengan Kampoeng Batara ada harapan baru untuk anak-anak di sini. Paling tidak mereka menjadi lebih baik dibandingkan kami orang tuanya. Saya sering bilang ke orang tua mereka jangan hanya sekedar meninggalkan harta tapi juga ilmu karena ilmu pengetahuan yang bisa merubah nasib mereka," paparnya.
Bermalam di Kampoeang Batara, Papring Kelurahan Kalipuro Kalipuro- Banyuwangi
Kampoeang Baca Taman Rimba (Kampoeng Batara), Papring Kelurahan Kalipuro Kalipuro- Bayuwangi yang berjarak 13 kilometer dari pusat kota Banyuwangi. Taman baca berjarak 100 meter dari hutan itu beranggotakan 30 anggota anak-anak berusia TK, SD dan SMP/ Mts. Hari itu minggu 7 Juli 2019 sobat Kampoeng Batara sibuk menyiapkan perlengkapan musik di tata di halaman sanggar sebagai pusat kegiatan anak-anak biasa digelar untuk menyambut kedatangan tamu dari SMPN 2 Rogojampi.
ADVERTISEMENT
Menurut Widie Nurmahmudy pendiri Kampoeng Baca Taman Rimba. Sehari-hari dia adalah petani jagung dan singkong serta memelihara kambing dan sapi miliknya sendiri. Awalnya sejak didirikan tahun 2014 hanya empat anak yang bergabung di Kampoeng Batara dan mereka mengawali dengan belajar membaca di ruang tamu Widie yang digunakan untuk pusat kegiatan mereka yang lama semakin bertambah, hingga anak- anak Kampung Batara meluber bermain di halaman rumah Widie sebagai tempat belajar alternatif bagi anak anak di sekitarnya.
Selain itu saat menyambut kedatangan sahabat-sahabat SMPN 2 Rogojampi Widie sangat berharap, masyarakat di sekitar rumahnya masih belum menjadikan pendidikan sebagai prioritas kebutuhan mereka. "Ada orang tua yang bilang, enggak usah sekolah tinggi-tinggi yang penting bisa membaca dan menulis sudah cukup " , hal inilah yang diharapkan Widie terhadap kedatangan sahabat-sahabat dari SMPN 2 Rogojampi untuk memberi motivasi kepada Sobat cilik Kampoeng Batara untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi SMP bahkan SMA.(KRTH.ILHAM)
ADVERTISEMENT