Gak Jajan Juga Belanja Online, #dirumahaja Gak Lebih Hemat? Kenapa Coba?

Bareyn Mochaddin
Perencana Keuangan Independen - Pembicara Publik - Senior Financial Advisor at AAM and Associates
Konten dari Pengguna
30 Maret 2020 16:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bareyn Mochaddin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Segalanya terjadi begitu cepat. Tanpa terasa sudah satu pekan lebih sebagian perusahaan di Jakarta menerapkan kerja di rumah aja bagi para karyawannya. Sebuah hal yang mungkin akan segera disusul oleh daerah lainnya dalam waktu yang tak lama.
ADVERTISEMENT
Beberapa sudah terbiasa untuk kerja di rumah aja, bagi yang lainnya mungkin masih terasa seperti sesuatu yang amat aneh adanya.
bekerja dari rumah | source: unsplash.com
Tapi satu hal yang cukup disukai dengan konsep di rumah aja adalah, situasi ini menjadikan banyak orang tidak perlu mengeluarkan uang untuk transportasi berupa ongkos atau “bensin” bagi kendaraannya. Rasanya jadi jauh lebih hemat aja, setuju gak?
Pengeluaran lainnya yang juga berkurang adalah makan siang di kantin kantor atau pusat perbelanjaan di tengah kota. Supaya penyebaran Corona gak sebanyak di Italia, jadi kita juga di rumah aja, sekarang makan siang seringnya bersama keluarga.
Dengan makan siang di rumah aja, untuk kamu yang mau masak bisa beli bahan makanan sendiri, menentukan akan makan apa dari hari ke hari, dan tentunya akan mendapat harga yang lebih murah dibanding membeli makanan di luaran sana. Bener gak?
ADVERTISEMENT
Jadi harusnya, di rumah aja bakalan bikin lebih hemat dong?. Sayangnya, belum tentu juga.
impian banyak orang kala di rumah aja | Source: unsplash.com
Meski kamu gak boros dengan membatasi jajan dan belanja online, bekerja dari rumah tidak membuat lebih hemat. Karena disadari atau tidak, ada akan ada beberapa hal yang dikonsumsi lebih dari hari-hari biasanya. Apakah kamu merasakannya?.
Satu contoh, dengan di rumah aja, pemakaian listrik dan air untuk kebutuhan rumah tangga akan lebih banyak dari biasanya. Otomatis, tagihan untuk listrik dan air akan membebani lebih besar di periode tagihan berikutnya.
Contoh lainnya, dengan di rumah aja, otomatis kamu akan makan siang dan memasak di rumah. Bila bersama keluarga, konsumsi beras dan kebutuhan lain seperti telur, daging dan sayuran, juga konsumsi air minum akan lebih banyak dari biasanya.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, dengan adanya perubahan kebiasaan kerja jadi di rumah aja, semestinya kamu juga harus melakukan pengelolaan cashflow bulanan yang berbeda. Tidak bisa disamakan dengan hari-hari sebelumnya.
Catat dan rencanakan semua pengeluaran | Source: unsplash.com
Misalnya, alokasi budget yang awalnya akan digunakan untuk makan siang bersama rekan-rekan kerja, perlu kamu ubah menjadi alokasi untuk tambahan dana belanja bahan makan bulanan, minyak dan gas untuk kompornya.
Bisa juga, dana yang awalnya kamu siapkan untuk transportasi, dialihkan untuk antisipasi kenaikan biaya atas penggunaan listrik dan air karena pasti penggunaannya jauh lebih banyak dari biasanya.
Kucinya mudah: persiapkan baik-baik kalau mau belanja, dan jangan semena-mena menggunakan fasilitas atau alat-alat yang membutuhkan listrik yang ada. Karena apa? Karena nantinya akan membebani secara biaya.
ADVERTISEMENT
Nyalain AC cukup 1 aja. Kalau kamu kerja di ruangan tengah, AC di kamar kamu matiin aja. Selain itu, lampu di ruangan yang nggak ada orangnya matiin aja. Kecuali kamu melihara ayam yang lagi ngeramin telur, itu lain ceritanya.
Persiapan dan alokasi ini jangan ditunda-tunda. Sangat penting untuk dilakukan, agar pengelolaan keuangan bulanan kamu gak jebol nantinya. Jangan sampai kamu kaget dan malah jadi ngutang karena uangnya gak ada.
Chao!