Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menjadi Tamu Allah, Impian Umat Islam
20 Mei 2024 9:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Bayu Susena tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Haji merupakan rukum Islam kelima. Haji merupakan ibadah fisik dan ibadah yang membutuhkan pengorbanan biaya. Haji reguler di Indonesia membutuhkan antrian yang cukup panjang. Tiap daerah masa tunggunya berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Setoran awal haji sampai saat ini masih Rp 25.000.000 dan harus disetorkan ke pemerintah yang mengurusi ibadah haji atau Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Setoran awal ini dibayarkan melalui bank-bank yang sudah ditunjuk. Pemilihan bank harus sesuai dengan domisili KTP.
Persyaratan ketika akan melakukan setoran awal yaitu membuka rekening tabungan haji, membawa KTP asli dan tentu saja uang pembukaan rekening tabungan haji minimal Rp 100.000. Setelah mempunyai rekening tabungan haji, calon haji bisa mentransfer atau setoran tunai ke rekening tersebut Rp 25.000.000. Uang ini sama pihak bank akan dibayarkan ke BPKH.
Setelah melakukan setoran awal tersebut, calon haji akan mendapatkan bukti penerimaan setoran awal Biaya Penyelenggaran Ibadah Haji (BPIH). Bukti setoran BPIH dibawa calon haji maksimal 5 hari ke kantor Kementrian Agama Kota/Kabupaten sesuai domisil.
ADVERTISEMENT
Di kantor Kementrian Agama Kota/Kabupaten yang perlu disiapkan adalah bukti setor BPIH dari bank asli, fotokopi akte lahir dan fotokopi kartu keluarga. Untuk pas photo sudah tidak diminta karena akan dilakukan foto langsung dihadapan petugas.
Setelah selesai pendaftaran maka calon haji mendapatkan surat pendaftaran haji (SPH). SPH ini berisi identitas calon haji lengkap dan ada nomor porsi haji. Nomor ini yang biasanya untuk cek secara online perkiraan kapan akan diberangkatkan haji. Di aplikasi akan muncul estimasi keberangkatan, perkiraan berangkat tahun masehi dan tahun hijriah.
Cara menyiapkan menjadi tamu Allah. Persiapan menjadi tamu Allah atau calon haji itu salah satunya dengan akhlak (memperbaiki perilaku). Orang-orang yang menjadi haji itu harus bertransformasi menjadi baik. Tarik ke belakang, tidak hanya saat berjadi saja, tetapi mulai saat ini ketika masa tunggu keberangkatan atau antri naik haji, calon haji harus memperbaiki perilakunya.
ADVERTISEMENT
Latih akhlak dalam keseharian seperti ketika berhaji. Jaga perilaku seperti berhaji. Jaga lisan, jasa hubungan dengan manusia lain, jaga hati, semua dijaga dan niatkan agar segera bisa menunaikan ibadah haji. Segala perbuatan sehari-hari perbanyak kebaikan. Perbanyak istiqfar. Perbanyak kesabaran dalam menunggu antrian haji.
Perbanyak amal sholeh. Rajin sholat tepat waktu. Walaupun masjid agak jauh, tetap jaga sholat berjamaah. Jalan kaki ke masjid. Makmurkan masjid dimanapun. Ketika adzan segera cari masjid terdekat. Sholat diawal waktu, sesibuk apapun maksimalkan berjamaah di masjid.
Perbanyak bekal. Bekal ini tidak hanya harta tetapi juga fisik. Latihan berjalan kaki tiap hari. Olahraga agar fisik kuat. Haji itu dibutuhkan fisik yang kuat. Sambil menunggu antri haji, maka dari sekarang latihan jalan kaki. Latih kaki agar terbiasa berjalan kaki. Usahakan kemana-mana berjalan kaki jika jarak tempuhnya dekat.
ADVERTISEMENT
Terakhir perbanyak doa. Permohonan kepada Allah, jika ada keterbatasan maka alihkan kepada Allah dengan takwa. Antrian panjang harus sabar dan tetap ikhtiar menabung. Sebagai manusia harus tingkatkan takwa. Bangun malam sholat tahajut. Baca ayat-ayat tentang haji. Dekati Allah agar segera dipercepat naik haji. Minta kepada Allah, langsung kepada Allah. Tawakal kepada Allah itu bekal terbaik. Titipkan semua kepada Allah untuk segera berhaji.