Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Pemenang Nobel Perdamaian Malala Yousafzai Menikah secara Islam di Birmingham
10 November 2021 18:23 WIB
·
waktu baca 2 menitPemenang Nobel Perdamaian Malala Yousafzai "mengikat janji" dengan Asser Malik dalam upacara pernikahan secara Islam di Birmingham.
Malala, 24 tahun, yang kini dikenal sebagai aktivis pendidikan itu mengatakan peristiwa ini adalah "hari yang sangat berarti" dalam kehidupannya.
Aktivis perempuan yang berasal dari Pakistan itu mendapatkan perlindungan di West Midlands, Inggris, setelah ditembak kepalanya oleh Taliban pada 2012.
"Asser dan saya telah mengikat janji untuk menjadi pasangan seumur hidup," ia mencuit pada Selasa (09/11), menceritakan bagaimana mereka telah menjalani "upacara nikah sederhana dengan keluarga".
"Kami sangat bersemangat menjalani kehidupan kami di masa depan bersama-sama," ujarnya.
Baca juga:
Malala berusia 15 tahun ketika dia menjadi target kelompok Taliban di Pakistan karena bersuara tentang hak anak perempuan untuk mendapatkan pendidikan.
Seorang militan masuk ke bus sekolah yang dinaiki Malala di Bukit Swat, sebelah barat laut Pakistan, dan mulai menembaki para siswa. Dua orang teman Malala terluka, begitupun dirinya. Malala berhasil selamat dari tindak kekerasan tersebut.
Setelah pulih dari luka-luka yang nyaris merenggut nyawanya, Malala dan keluarganya pindah ke Birmingham, tempat yang kemudian dianggapnya sebagai "rumah kedua".
Pada usia 17 tahun, dia menjadi orang termuda yang pernah menerima Penghargaan Nobel Perdamaian.
Malala kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Oxford, dan melanjutkan kegiatan sebagai aktivis hak asasi manusia.
Sejak lulus dari universitas, Malala sering menyerukan dukungan yang lebih baik untuk pengungsi Afghanistan , menandatangani kontrak dengan Apple TV+ untuk menjadi produser film dokumenter, dan tampil di halaman muka majalah British Vogue .
Ia juga tetap meneruskan kampanyenya untuk meningkatkan akses pendidikan pada anak-anak perempuan.
Meskipun tidak resmi secara legal di hukum Inggris, upacara nikah yang dilakukan Malala dan Asser adalah langkah pertama dalam pernikahan Islam.
Upacara yang terpisah ini biasanya dilakukan di antara keluarga dekat, dan hingga kini Malala tidak mengindikasikan apakah mereka telah melangsungkan pernikahan secara sipil.
Malala sebelumnya telah menyuarakan keraguannya tentang pernikahan.
Dalam wawancara dengan Vogue pada Juli lalu, dia berkata: "Saya masih tidak mengerti mengapa orang harus menikah."
"Jika Anda ingin memiliki seseorang dalam hidup Anda, mengapa Anda harus menandatangani secarik kertas, mengapa ini tidak bisa menjadi seperti memiliki partner?" lanjutnya.
"Ibu saya berkata… "Jangan bilang begitu! Kamu harus menikah, pernikahan itu indah'."
Berita pernikahan Malala ini disukai oleh puluhan ribu penggemarnya di media sosial, banyak di antaranya mendoakan supaya pasangan ini berbahagia.
Ikuti BBC Indonesia di Instagram: