Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Perang Ukraina: Dokter India Bertahan Hidup di Bungker dengan Macan dan Jaguar
9 Maret 2022 17:22 WIB
·
waktu baca 4 menitSudah lebih dari satu pekan seorang dokter asal India terjebak di tengah perang Ukraina. Dia bersembunyi di ruang bawah tanah rumahnya bersama dua kucing raksasa peliharaan, seekor macan kumbang dan jaguar.
Girikumar Patil, yang membawa dua hewan predator itu dari kebun binatang Kyiv, mengatakan ia tak akan meninggalkan rumahnya tanpa kedua hewan itu. Ia sudah bermukim lebih dari enam tahun di Severodonetsk, sebuah kota kecil di wilayah Donbas, bagian timur Ukraina.
Sejak perang dimulai, Girikumar yang masih lajang, keluar dari rubanahnya yang sempit hanya untuk membeli makanan bagi kucing-kucingnya itu - jaguarnya merupakan jantan berusia 20 bulan, dan macan kumbang adalah betina berusia enam bulan. Ia keluar dari tempat berlindungnya setelah jam malam berakhir atau menjelang fajar.
Jaguar yang bersamanya adalah campuran langka antara macan tutul jantan dan jaguar betina, kata Girikumar.
Sejauh ini, Girikumar mengatakan dia sudah membeli 23kg daging domba, ayam turki, dan ayam biasa dari kampung tetangga, di mana harganya sudah empat kali lipat dari harga normal.
"Kucing-kucing raksasa saya ini bermalam di rubanah bersama saya. Ada banyak sekali ledakan bom di sekitar kami. Kucing-kucing ini ketakutan. Mereka enggan untuk makan. Saya tak bisa meninggalkan mereka," kata Girikumar, 40 tahun, kepada BBC.
"Ini merupakan pengalaman perang kedua dalam kehidupan saya. Tapi yang ini lebih mengerikan."
Girikumar mengatakan sebelumnya ia tinggal di Luhansk, tempat pasukan pemberontak sokongan Rusia berperang melawan pasukan Ukraina sejak 2014 meskipun sudah ada kesepakatan gencatan senjata.
Selama perang di wilayah itu, rumahnya dan sebuah rumah makan India yang ia buka telah hancur, katanya.
Ia kemudian pindah ke Severodonetsk sekitar 100km jauhnya, membeli tempat baru, dan mulai membuka praktik kedokteran serta membeli hewan peliharaan baru.
"Sekarang saya terjebak di zona perang. Kali ini saya sangat khawatir. Orang tua saya telah menelepon dan meminta saya untuk pulang kampung, tapi saya tak bisa meninggalkan hewan-hewan ini," kata Girikumar.
Girikumar yang berasal dari negara bagian Andhra Pradesh di India mengatakan bahwa ia merogoh kocek hingga US$35.000 atau Rp500 juta untuk membeli macan kumbang dan jaguar dari kebun binatang Kyiv sekitar 20 bulan lalu.
Girikumar mengatakan dia tiba di Ukraina pada 2007 untuk belajar ilmu kedokteran.
Sejak 2014, dia sudah memulai praktik bedah tulang dan sekarang bekerja di sebuah rumah sakit milik pemerintah di Severodonetsk yang ditutup sejak perang dimulai. Ia juga mengatakan membuka praktik kedokteran secara privat.
Di Severodonetsk, Girikumar tinggal di rumah bertingkat dengan enam ruangan, yang dilengkapi kandang kecil untuk hewan-hewan. Dia mengatakan sebagian besar gajinya sudah habis untuk hewan-hewan peliharaannya - dia juga punya tiga anjing - dan berusaha mencari dana tambahan melalui saluran YouTube di mana dia mengunggah tayangan mengenai dua kucing raksasanya itu. Saat ini ia sudah punya sekitar 87.000 pelanggan.
"Saya selalu tertarik dengan kucing-kucing besar sejak saya menonton bintang film India kesayangan saya, Chiranjeevi bersama dengan macan tutul dalam sebuah film," katanya.
Sebagai putra manajer bank dan guru sekolah, Girikumar mengatakan dia selalu menjadi seorang "penyayang binatang", dan memelihara anjing, kucing dan burung di rumah.
Setelah lulus sekolah dan kuliah, Girikumar juga berkecimpung di dunia film, memainkan peran kecil di sinetron Telugu. Di Ukraina, dia juga mengaku mengambil bagian sebagai karakter "orang asing" dalam belasan serial dan film lokal.
Perbatasan Ukraina-Rusia sekitar 80km dari rumahnya, kata dia, tapi ini sulit untuk menjangkau ke sana karena adanya pasukan Rusia di wilayah itu. Ada pemadaman listrik dan jaringan internet di lingkungannya, tapi dia masih bisa mengunggah pesan video secara teratur di media sosial.
"Saya adalah satu-satunya orang India di luar sini, dan pada malam hari, saya sendirian di lingkungan ini. Kebanyakan tetangga saya sudah pindah ke desa-desa terdekat. Saya akan bertahan," katanya.
Hal terkait yang mungkin bisa simak:
Live Update