Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Memaknai Ramadhan bersama Biker Muslim Bandung
1 Juni 2018 1:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari Allbi Ferdian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tak selamanya klub motor itu berbuat onar, merampas aspal bak raja jalanan. Membunyikan klakson bagi siapa saja yang menghalangi lajur kendaraan, memacu kendaraan di ambang batas kecepatan.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah Biker Muslim Bandung yang diketuai oleh Krisna dan Ustaz Arjuna. Biker Muslim Bandung merupakan bagian dari Biker Muslim Indonesia, memiliki 12 chapter yang tersebar di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, sudah ada 2.000 anggota yang telah bergabung dengan klub motor tauhid ini.

Sumber foto: Milik pribadi (Dikdik, salah satu anggota Biker Muslim Bandung)
"Kami senantiasa memaknai setiap perjalanan sebagai hal yang harus disyukuri. Tiap tetes bahan bakar yang dikeluarkan dari motor kami, harus menjadi ladang amal yang bisa dimanfaatkan di kemudian hari," ujar Dikdik, salah satu anggota dari klub motor tersebut.
Ramadhan tahun ini, Biker Muslim Bandung membuat acara untuk berbagi kasih dengan para anak yatim piatu dari Yayasan Permata Insan Bandung. Acara itu berupa buka puasa bersama (bukber) dengan 100 anak yatim yang juga diisi dengan jalan-jalan bareng mengelilingi kota Bandung.
ADVERTISEMENT
Hal ini memang sudah direncanakan jauh-jauh hari, bahkan sebelum bulan Ramadhan tiba, dan pada Minggu, 27 Mei 2018, rencana itu terealisasikan.

Sumber foto: Milik pribadi (Anak-anak yatim piatu bersiap untuk berdoa dan mengaji)
Kegiatan itu diawali pada pukul 09.00 WIB, selepas salat dhuha. Mereka berkumpul untuk acara yang telah disusun sebelumnya. Diskusi agama serta kajian tafsir menyertai perkumpulannya. Sekitar pukul 14.00, anggota mulai bergerak menuju Yayasan Permata Insan Bandung untuk menjemput anak-anak yatim piatu yang nantinya akan diajak berkeliling kota Bandung menggunakan moge (motor gede).
Setibanya di sana, wajah senang dan gembira terpancar dari anak-anak yatim tersebut. Mereka tampak antusias menyambut kedatangan para biker. Swafoto, canda, dan tawa, menghiasi perkumpulan itu.
ADVERTISEMENT



Sumber foto: Milik pribadi (Saat anak-anak yatim bersiap untuk mengelilingi kota Bandung)
Tak lama, para biker langsung memacu kendaraannya, mengajak anak-anak yatim untuk berkeliling mengitari Bandung. Puas berkeliling kota Bandung, sekitar pukul 16.30 WIB, anak-anak yatim diajak untuk mengaji dan doa bersama di tempat yang telah mereka sediakan sembari menunggu azan maghrib.


Sumber foto: Milik pribadi (Anak-anak yatim piatu bersiap untuk berdoa dan mengaji)
Setelah azan berkumandang, mereka dipersilakan memakan makanan yang diberikan oleh para biker dan dilanjutkan dengan salat maghrib serta salat isya bersama.
Selepas salat isya dan tarawih, mereka bergegas pulang menuju yayasan dengan kembali menunggangi motor.

Kegiatan tersebut tak berhenti di situ, para biker langsung menuju basecamp untuk beristirahat sejenak. Mereka berkumpul dan bercengkrama, bercanda, dan mengobrol seputar agama. Pukul 02.00 dini hari, mereka melanjutkan kegiatan dengan mengadakan acara sahur on the road.
ADVERTISEMENT
Bukan sekadar mengelilingi Bandung untuk mencari restoran, melainkan membagikan makanan kepada warga yang kurang mampu sebagai menu makan sahur.

Sumber foto: Milik pribadi (Sahur On the Road, membagikan makanan kepada warga yang kurang mampu)
Perjalanan itu diakhiri dengan salat subuh berjamaah dan saling bersalaman melepas kepergian para sahabat. "Perjalanan kami akhiri di sini, tapi bukan berarti setelah ini tidak ada kegiatan lagi, kami selalu ingin berbagi kepada sesama. Terlebih saat bulan Ramadhan. Klub ini terbuka bagi siapa saja yang ingin berhijrah di jalan kebaikan," ujar Dikdik.
"Mungkin beginilah cara kami memaknai bulan Ramadhan. Berbagi cerita dan rezeki bersama anak yatim piatu. Suatu kenikmatan yang tak dapat diungkap lagi dengan kata-kata. Mungkin tahun depan kami akan melakukan hal seperti ini lagi. Kalau bisa bukan hanya di bulan Ramadhan saja, tapi di bulan-bulan yang lainnya".
ADVERTISEMENT