Konten dari Pengguna

Yayasan Hirosah Tauhid, Menempa Karakter Murid di Gang 'Sempit'

Allbi Ferdian
Jurnalis kumparan.com
26 April 2020 16:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Allbi Ferdian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kegiatan Grand Opening Yayasan Hirosah Tauhid. Foto: Maulana Sidiq
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan Grand Opening Yayasan Hirosah Tauhid. Foto: Maulana Sidiq
ADVERTISEMENT
“Menuntut ilmu adalah takwa, menyampaikan ilmu adalah ibadah, mengulang ilmu adalah zikir, mencari ilmu adalah jihad.” – Al-Ghazali
ADVERTISEMENT
Begitulah kiranya sebuah ilmu dideskripsikan Al-Ghazali, seorang filsuf dan teolog muslim asal Persia. Bagaimanapun, ilmu telah menjadi barang penting bagi umat manusia. Sudah banyak pula dijelaskan dalam ajaran Islam tentang keutaman ilmu. Sebab, dengan ilmu manusia hidup, dengan ilmu manusia bertakwa dan beradab, serta dengan ilmu lah orang tidak tersesat.
Berbicara adab, maka erat kaitannya dengan sifat, karakter, dan perilaku. Di mana semua itu bisa ditempa? Tentu saja di rumah, sekolah, dan lingkungan. Maka, tak heran jika sekolah menjadi ruang kedua setelah rumah sebagai wahana pembentukan karakter anak.
Itulah dasar pegangan Yayasan Pendidikan Islam Hirosah Tauhid, sebuah sekolah yang didirikan di antara bedeng rumah warga. Ya, tak seperti kebanyakan sekolah lain, Hirosah Tauhid di bangun di gang sempit, berbaur dengan warga, di sebuah kampung Islam yang jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota, tepatnya di Kampung Pondok, Desa Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Sebuah kota kecil yang sering diserbu para pelancong dari mancanegara kala liburan tiba.
Maulana Sidiq, S.E., Ketua Yayasan Pendidikan Islam Hirosah Tauhid.
Kendati berada di pedalaman, bukan berarti Hirosah Tauhid tak mampu melampaui sekolah-sekolah nun jauh di sana, sekolah yang menggelar pendidikannya berbarengan dengan klakson mobil dan gemerutuk orang-orang dongkol. Bukan seperti itu. Hirosah Tauhid punya tekad mengungguli pendidikan berbasis Internasional sekalipun.
ADVERTISEMENT
“Kami ingin membangun sebuah sekolah madani yang mampu bersaing dengan sekolah-sekolah konvensional lainnya. Mencetak peserta didik yang berpengetahuan, berkeahlian, berketerampilan dan bersikap Islami berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah,” ujar Maulana Sidiq, S.E., yang akrab disapa dikdik selaku Ketua Yayasan Pendidikan Islam Hirosah Tauhid.
Kegiatan Grand Opening Yayasan Hirosah Tauhid. Foto: Maulana Sidiq.
Dari awal, Hirosah Tauhid memang bertekad untuk mencetak peserta didik yang unggul, dengan berlandaskan Tauhid. Tauhid sendiri adalah dasar dari setiap ajaran yang disampaikan oleh Rasul.
“Ketika tauhid tertanam di dalam diri seseorang atau di satu generasi sebagai pondasi awal, maka anak tersebut diharapkan siap menghadapi berbagai perkembangan zaman. Oleh karena itu, penanaman ketauhidan akan sangat penting. Tetapi bukan hanya secara teoritis saja, penanaman ketauhidan yang digembar-gemborkan harus bersifat praktis,” ungkap Ridwan Taufiq, S.PD, Pembina Yayasan Pendidikan Islam Hirosah Tauhid.
Ridwan Taufiq, S.PD, Pembina Yayasan Pendidikan Islam Hirosah Tauhid.
Ridwan yakin, pondasi awal seorang anak agar menjadi insan yang berguna adalah ketauhidan, bukan bisa berbahasa asing atau melenggok di kamera menirukan artis idolanya. Generasi yang memiliki ketauhidan yang tinggi akan bisa mengarungi kehidupan di berbagai perkembangan zaman, kata Ridwan.
ADVERTISEMENT
Meski sekolah yang diusungnya kental dengan agama Islam, Ridwan sadar betul bagaimana zaman berkembang dengan sangat pesat. Dunia industri 4.0 memaksa setiap orang atau peserta didik untuk mampu bersaing di kancah Internasional.
“Maka sekolah berbasis internet sudah jelas akan sangat penting. Anak pun dari sejak dini dikenalkan dengan teknologi, minimal bisa mengoperasikan robotik. Tentu saja dengan sederhana, disesuaikan dengan tahapan usianya. Itu mungkin target yang harus kita capai,” paparnya.
Kegiatan Grand Launching Yayasan Pendidikan Islam Hirosah Tauhid.
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan industri, tak bisa dipungkiri bahwa hal itu telah berdampak pada pola kehidupan anak-anak di dunia. Pertukaran informasi yang sangat cepat, membuka celah lebar masuknya kebudayaan dan moralitas negatif ke tengah kehidupan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga yang menjadi cikal bakal berdirinya Hirosah Tauhid. Sebagaimana diketahui, saat ini kenakalan remaja sudah seperti virus, menjangkiti setiap sudut wilayah tanpa terkecuali. Dekadensi moral juga tidak hanya terjadi di perkotaan, tapi merambah ke setiap penjuru desa dan perkampungan. Bagaimanapun, urusan kenakalan remaja sudah menjadi urgensi.
“Pendidikan agama, khususnya pendidikan ketauhidan, bukan hanya dibekali dasar bekal, tapi diberikan juga informasi keadaan zaman sekarang yang secara moral sudah ada penurunan,” kata Ridwan.
Kegiatan Grand Launching Yayasan Pendidikan Islam Hirosah Tauhid.
Lebih lanjut, Dikdik mengatakan bahwa Hirosah Tauhid bertekad untuk melahirkan insan-insan muda yang berdimensi keimanan terhadap ajaran Islam, intelektual, dan motivasi diri yang tinggi sebagai miniatur masyarakat madani.
“Saya yakin pendidikan yang berkualitas tinggi yang berpijak pada syariat Islam dan kearifan budaya lokal dapat melahirkan generasi pelopor terwujudnya masyarakat modern yang religius dan beradab. Tapi kembali lagi, dengan tetap berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah,” ujar Dikdik.
ADVERTISEMENT
Yayasan Pendidikan Islam Hirosah Tauhid akan mengawali perjalanannya pada tahun ajaran 2020/2021, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Berbagai program telah mereka rancang dan siapkan demi menciptakan anak-anak unggul yang mampu bersaing dengan para peserta didik di berbagai penjuru Tanah Air.
Contact person pendaftaran sekolah Hirosah Tauhid:
022 27612708/08122223493