Konten dari Pengguna

Mengubah Stereotip Gender Melalui Peran Skincare Unisex Dalam Feminisme Modern

Benedict Alvianto Nazara
Undergraduate International Relation Student at Universitas Kristen Satya Wacana
23 Februari 2025 10:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Benedict Alvianto Nazara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Edited by Benedict Alvianto Nazara
zoom-in-whitePerbesar
Edited by Benedict Alvianto Nazara
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, industri perawatan kulit atau yang biasanya dikenal dengan skincare telah berkembang pesat dan menjadi bagian penting dari rutinitas perawatan diri bagi banyak orang. Bahkan di zaman sekarang skincare menjadi suatu kebutuhan pokok yang wajib dan harus dimiliki setiap orang. Di balik kemajuan ini, bagaimanapun, bias gender dalam industri perawatan kulit adalah permasalahan yang jarang dibahas. Apakah melalui produk skincare unisex menjadi suatu inklusivitas ataukah hanya sebuah persepsi belaka? mari kita ulas di dalamnnya.
ADVERTISEMENT
Berpandangan mengenai skincare sudah menjadi suatu daya tarik konsumsi masyarakat dalam meningkatkan citra bagi diri sendiri ataupun publik. Namun, penggunaan skincare di zaman ini tidak terpaku pada sebuah gender bahwasannya produk perawatan kulit yang dilabelkan dengan kata “unisex” menjadi simbol dalam memerangi stereotip gender, terkhusus dalam feminisme modern. Seperti yang diketahui, feminisme modern tidak hanya berjuang untuk kesetaraaan hak antara laki-laki dan perempuan, tetapi juga menantang norma-norma sosial yang membatasi peran dan ekspektasi berdasarkan gender. Meninjau hal tersebut skincare unisex adalah salah satu contoh hasil nyata terkait bagaimana industri kecantikan dapat membantu perubahan sosial yang lebih inklusif dan adil.
Kesempatan Menghapus Stereotip Gender tentang Perawatan Kulit
Produk skincare konvensional sering kali dikemas dan dipasarkan berdasarkan gender. Dimana wanita ditargetkan dengan produk-produk yang menjanjikan kulit halus dan bercahaya, sementara pria hanya ditawarkan produk yang menjanjikan maskulinitas dan kekuatan. Strereotip ini memperkuat norma gender yang kaku dan mengabaikan kebutuhan individu berdasarkan identitas daripada gender mereka.
ADVERTISEMENT
Skincare Unisex menawarkan metode yang berbeda. Dengan menghilangkan label gender dari produk, industri kecantikan menunjukkan bahwa perawatan kulit adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh semua orang (universal). Karena semua orang memiliki hak untuk merawat kulit mereka tanpa merasa terikat oleh stereotip gender.
Berdasarkan salah satu survey yang dilakukan oleh Jakpat melalui survei “Beauty Trends 2022” baru-baru ini yang menemukan bahwa sekitar 64% responden laki-laki menggunakan skincare, bahkan hingga lebih dari 80 persen pria setuju bahwa kulit yang ideal adalah kulit yang bebas komedo, cerah, dan bebas jerawat (Jakpat & Jakpat, 2022). Lewat salah satu bukti tersebut menunjukkan bahwa penggunaan produk-produk perawatan kecantikan tidaklah hanya pengguna wanita sajalah yang dapat menggunakannya, melainkan pria juga dapat menggunakan serta menjadikan skincare sebagai kebutuhan dalam peningkatan terhadap estetika diri. Namun, setiap individu perlu diingatkan dan ditekankan kembali bahwasannya kesetaraan dalam gender bukanlah suatu kerugian bagi pihak manapun, melainkan menjadi suatu keuntungan yang bersifat berkelanjutan bagi banyak jenis gender manapun. Melalui tindakan kecil ini akan dianggap sebagai kesempatan bagi setiap gender yang ada terkait kesetaraan gender dalam produk skincare.
ADVERTISEMENT
Dimana letak Peran Feminisme Kontemporer dalam Produk Skincare Unisex?
Di Indonesia skincare unisex menjadi salah satu metode yang saat ini menjadi pedoman bagi perusahaan-perusahaan dalam menanamkan sebuah nilai kesetaraan, terutama yang berkaitan dengan stigma gender. Penanaman nilai feminisme kontemporer sebenarnya memainkan peran penting dalam mendukung dan mempromosikan skincare unisex. Yang dimana, melalui gerakan ini menekankan betapa pentingnya mengakui dan menghargai keragaman setiap orang tanpa memandang gender yang ada.
Dalam hal ini, berarti setiap perusahaan industri kecantikan dapat membuat produk skincare yang dapat digunakan oleh siapa saja tanpa perlu mempertimbangkan stigma sosial. Namun, representasi yang lebih inklusif dalam iklan dan pemasaran juga didorong oleh feminisme. Setiap iklan produk skincare unisex yang menampilkan berbagi gender, tentunya dapat mengurangi stereotype dan mendorong nilai kesetaraan. Selain itu, gerakan ini menunjukkan bahwa merawat diri sendiri adalah tindakan yang sah dan penting bagi semua orang, bukan hanya bagi mereka yang tunduk pada standar gender konvensional.
ADVERTISEMENT
Apa Tantangan dan Peluang Produk Skincare Unisex di Masa Depan?
Meskipun produk perawatan kulit unisex memiliki banyak keuntungan, tak dipungkiri tantangan juga akan tetap ada. Salah satunya adalah mengubah persepsi konsumen yang sudah terbiasa dengan produk yang dirancang khusus untuk gender mereka. Banyak konsumen masih merasa nyaman dengan produk yang dirancang khusus untuk gender mereka dan mengadopsi perubahan ini bisa menjadi proses yang lama. Dimana dalam perspektif pria seringkali masih ditemukan batasan-batasan tersebut tetap ada, dikarenakan adanya lingkaran maskulinitas yang melekat bagi seorang pria untuk menghindari simbol-simbol yang berhubungan dengan kaum wanita dan tertanam di setiap aspek menjadi seorang pria.
Oleh karena itu, masyarakat perlu percaya bahwa ada peluang besar juga di depan yaitu seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender, pasar skincare unisex pasti memiliki potensi untuk berkembang pesat. Selain itu, industri kecantikan dapat menarik lebih banyak pelanggan dan menjadi pemimpin dalam perubahan sosial positif dengan membuat produk yang lebih inklusif.
ADVERTISEMENT
****
Produk Skincare Unisex merupakan kemajuan besar dalam mengubah stereotip gender dan mempromosikan keadilan. Dengan menantang norma-norma sosial dan mendorong representasi yang lebih inklusif, feminisme kontemporer memainkan peran penting dalam mendukung perubahan ini. Namun, tanpa kesadaran kita sebagai para generasi muda yang peduli akan kesetaraan, gerakan-gerakan ini tidak akan berarti apapun.
Hal kecil seperti ini bisa menjadikan reflektivitas bagi kita untuk sama-sama saling menghormati dan menghargai setiap gender yang ada tanpa memandang sebuah objektivitas. Oleh karena itu, meskipun ada kendala yang menjadikan sebuah tantangan, namun banyak peluang juga untuk mengubah dunia seperti melalui skincare unisex dalam memberikan perubahan yang lebih adil dan inklusif. Meskipun jalan menuju kesetaraan mungkin panjang, setiap langkah kecil, seperti penggunaan skincare unisex, akan membawa kita lebih dekat ke tujuan.
ADVERTISEMENT
Referensi
Jakpat, & Jakpat. (2022, November 28). 2022 Beauty Trends. Jakpat Insight. https://insight.jakpat.net/2022-beauty-trends-jakpat-survey-report-2022/