Bermodal Ponsel, Pemuda Ini Rekrut Anak Muda dan Hasilkan Omzet Puluhan Juta

Konten Media Partner
22 Mei 2020 1:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerry Prayudi CEO Bengawan Group. (Foto instagram @gerryprayudi)
zoom-in-whitePerbesar
Gerry Prayudi CEO Bengawan Group. (Foto instagram @gerryprayudi)
ADVERTISEMENT
SOLO - Sebuah pepatah yang baru nge-trend di kampung Kota Solo Jawa Tengah, kalimat pepatahnya demikian, “Berkaryalah maka hasil akan mengikuti”. Sederhana memang, tapi bermakna dalam dan penuh perjuangan. Hal ini seperti yang dialami oleh pemuda bernama Gerry Prayudi.
ADVERTISEMENT
Bagaimana tidak, hanya bermodal ponsel, justru dapat mendapatkan omzet hingga puluhan juta melalui bisnis yang dirintisnya bernama Bengawan Group. Di Bengawan Group ini ada empat divisi yaitu Media, News, Merchandise, dan Marketing.
Ketika ditemui penulis, pemuda kelahiran 1993 ini usai berbagi paket sembako di tengah Pandemi Corona dan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Solo. Sembari menjawab pertanyaan, Gerry mengeluarkan dua ponsel yang dijadikan alat bantu usahanya.
“Dengan ponsel ini saya bisa berkarya. Bisa memberikan info juga bisa membuat masyarakat tertawa. Simple, saya hanya memanfaatkan media sosial,” jelasnya dengan yakin.
Rapat bulanan Bengawan Group. (Foto : Agung Santoso)
Dia menunjukkan akun-akun instagram pada layar ponsel dia, akun-akun yang dirintisnya 3 tahun yang lalu. Pemuda lulusan program studi Teknologi Pangan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta itu baru mengikuti Wisuda Desember 2019 lalu. Akun yang dikelolanya saat ini mencapai 45 akun instagram, di mana semua akun tersebut apabila ditotal followers-nya mencapai 3 juta. Perjuangan memanfaatkan media sosial jenis instagram diawali dengan membuat akun untuk menginformasikan wisata-wisata di Kota Solo, awalnya followers akun hanya puluhan saja.
ADVERTISEMENT
“Dulu hanya bikin satu akun @surakartakita di instagram, dan niat awalnya buat bantu promosi wisata. Kalau sekarang sudah punya 45 akun. Kontennya info dan juga yang bikin masyarakat bisa tertawa,” ujarnya.
Waktu itu menjadi trend penggunaan media sosial di kalangan anak muda dan Gerry tidak terpaku pada omzet. Awal mula merintis bisnis ini, saat ia masih kuliah dan sedang mengerjakan skripsi. Ada ide buat akun instagram yang tujuan awalnya untuk promosi pariwisata Kota Solo.
“Saya waktu itu sekitar akhir 2017 sedang kuliah menghadapi persiapan skripsi. Sekaligus kerja freelance di Waroeng Kroepoek dan Melly Glow Solo sebagai admin media sosial. Di tengah kesibukan, isenglah membuat akun instagram tepatnya pada tanggal 1 Oktober 2017. Di tanggal itu adalah awal mula Bengawan Group," bebernya.
Gerry saat wisuda UNS 14 Desember 2019. (Foto instagram @gerryprayudi)
Manajerial
ADVERTISEMENT
Kemudian dia menggagas agar akun-akun ini dikembangkan menjadi berbagai segmen yang di antaranya adalah segmen bisnis, kesehatan, politik, bola, inspirasi, quote baper, general news, pangan, remaja perempuan hingga humor. Satu persatu akun dibuat dengan mencari admin yang cocok untuk mengurus akun tersebut.
“Kalau segmen hiburan kami ada 5 akun, yang paling besar itu 308k followers, adminnya ya harus punya selera humor yang bagus. Ada juga hiburan khas Jatim itu @dancuk.dek sudah 245k followers. Akun cewek ada 4, yang paling besar @terlanjur.nyaman 340k followers dan @pinsthetic 250k followers. Kemudian ada juga akun bola, adminnya harus penggemar bola. Kemarin akun kesehatan dapat admin dokter umum,” ucapnya.
Dengan diikuti ketekunan akhirnya satu persatu akun mulai besar, dari yang hanya punya 1 akun @surakartakita, sekarang sudah mempunyai 45 akun dengan 22 admin. Gerry juga membuka jasa mengelola akun media sosial usaha milik orang lain lewat Bengawan Marketing.
Rapat dengan tim Soloraya di Bengawan Media. (Foto instagram @gerryprayudi)
“Sekali posting iklan di akun saya murah saja, biasanya dari 10k hingga 50k. Karena kami enggak mengejar duitnya, namun lebih ke value oriented. Yang penting kami sudah usaha saja dan memang Bengawan Group 90% isinya anak muda jadi enggak terlalu memikirkan uang,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Perjalanan waktu, manajerial dikuasainya sehingga segmen ini dibagi menjadi lokal dan nasional. Ada 22 akun nasional dan sisanya 23 akun lokal. Akun nasional seperti @info.pangan, @frutangs, @dancuk.dek, @pinsthetic, @terlanjur.nyaman, @gossipnesia, @twitternesia, @tawakuy, @infokuy, @footballnesia1, @infosehat.ind dan masih banyak yang lainnya.
Sedangkan akun lokal seperti @klatenkita, @boyolalikita, @sragenkita, @wonogirikita, @surakartakita, @karanganyarkita, @sukoharjokita, @wonderfulsoloraya, @solofoodhunters, @boyolaliterkini, @wonogiri_terkini, @sragen_terkini, @wonogirimaknyus dan masih banyak lagi.
“Kalau admin gajinya bervariasi dari Rp. 400.000 per bulan hingga Rp. 2.000.000 per bulan. Karena gaji admin tergantung iklan yang masuk di akunnya. Kalau akun followers besar, banyak iklan yang masuk, otomatis gaji admin juga besar. Kita enjoy disini dan 90% admin itu masih anak muda yang punya banyak waktu luang," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dia mempunyai admin (pengelola) seorang dokter yang memposting informasi kesehatan untuk segmen kesehatan. Bahkan ada sarjana hukum lulusan kampus terkenal di Kota Solo yang juga menjadi admin akun segmentasi politik. Postingannya lebih mengedepankan pendidikan dan komunikasi segar anak muda.
Syukuran lahirnya divisi baru yaitu Bengawan News di Fave Hotel Solo pada 8 Februari 2019. Bengawan News saat ini punya 7 karyawan dan dapat memproduksi 7 artikel setiap hari. (Foto instagram @gerryprayudi)
“Di Bengawan group total ada 32 karyawan, 10 di antaranya karyawan tetap dan sisanya freelance. Bengawan Media itu ada 22 orang, lalu Bengawan News ada 7 orang, Bengawan Merchandise ada 2 orang, terakhir Bengawan Marketing ada 1 orang. Saya juga sering memiliki karyawan freelance sebagai admin namun kerjaannya full time di tempat lain dan keluar,” ujarnya.
Omzet
“Omzet Bengawan Group bisa mencapai 50 juta sebelum pandemi Corona. Tapi hasil itu masih kotor untuk bayar sana sini. Saya terima bersih sekitar 6-8 juta. Yang jelas cukup untuk hidup,” jelas pemuda bujangan yang tinggal di Kadipiro, Solo ini.
ADVERTISEMENT
Untuk mendapat omzet maksimal, ia harus mencoba mendapatkan banyak followers dan mendapatkan banyak iklan. Kadang ada teman mengabari kalau ada akun dijual dengan followers lumayan banyak dan kualitas akun bagus, maka dia akan beli. Asalkan postingannya sesuai konten atau segmen yang disampaikan dan followers-nya asli.
“Dulu akun nasional pertama yang saya beli @infokuy harganya 4 juta sekitar bulan Oktober 2019. Lalu keterusan beli akun-akun lain, Januari kemarin beli @terlanjur.nyaman 15 juta dan @pinsthetic 20 juta. Saya hanya membeli akun yang bagus saja, jadi seperti @pinsthetic walau harganya mahal, tapi sebulan akun tersebut bisa dapat 3 juta dari iklan. Beberapa akun nasional saya buat sendiri dari nol, seperti @info.pangan saya baru buat 21 Desember 2019,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan Bengawan Group
Bengawan Group selalu menyisihkan sekitar Rp 1 juta dari omzetnya untuk kegiatan sosial bulanan. Kegiatan yang dilakukan misalnya bagi-bagi tas kain, bagi-bagi nasi bungkus, donasi untuk orang miskin dan kegiatan di panti asuhan.
Kegiatan bedah rumah mbah Saminah, kolaborasi Bengawan Group dengan Kitabisa.com. (Foto : Fernando Fitusia)
“Kami pernah buat kegiatan bedah rumah kerjasama sama kitabisa.com, untuk rumah Mbah Saminah. Beliau penjual kerupuk keliling pakai kursi roda yang pernah masuk Hitam Putih di televisi. Kita juga pernah kerjasama dengan Museum Sangiran untuk membagikan 200 buku edukasi sejarah. Kegiatan seperti ini hampir tiap bulan, karena yang menawarkan kegiatan sosial adalah klien kami, jadi mereka memberi produk gratis untuk dibagikan. Akhir tahun lalu kami juga bagi-bagi roti, kebab, dan minunan isotonik,” jelasnya.
Gerry juga pernah membuat cover-cover lagu yang liriknya adalah nama-nama kecamatan di Kota Solo dan sekitarnya. Total ada 7 cover yang dibuat, termasuk untuk Kabupaten Sragen, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Klaten, dan Boyolali. Tujuan dari cover lagu ini agar masyarakat bisa hafal nama-nama kecamatan dan makin cinta dengan kota tempat mereka tinggal.
ADVERTISEMENT
Seluruh bisnis dan kegiatannya dikoordinasi melalui ponsel dan kantornya hanya rumah yang ia tinggali di daerah Kadipiro, Banjarsari, Kota Solo. Rumahnya pun digunakan untuk menampung barang online shop yang akan dijual oleh divisi Merchandise. Gerry sudah punya beberapa online shop salah satunya @girlzarea yang menjual barang-barang khusus wanita.
Ketika Pandemi Covid-19 ini, semua timnya fokus untuk memberikan informasi update dan membantu warga yang terdampak.
Donasi Paket Sembako untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 yang digalang oleh Bengawan Group. Foto (Agung Santoso)
“Kami di tengah Pandemi Corona ini menggratiskan iklan bagi pelaku Usaha Kecil Menengah dengan jumlah terbatas. Admin media sosial fokus update seputar Corona, kalau reporter di Bengawan News fokus di liputan dan produksi produk jurnalistik. Kami kemarin galang donasi terkumpul 1000 masker kain dan 200 paket sembako, sudah kami bagi semua. Penerima donasi bisa dilihat di akun instagram @bengawan.news," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Gerry mengatakan dalam wirausaha dengan memanfaatkan media sosial pada tahap awal memang harus tekun. Bengawan Group dibangun berlandaskan value oriented karena fokus pada apa yang bisa diberikan ke masyarakat bukan untuk meraih keuntungan sebanyak-banyaknya. Gerry yang awalnya seorang karyawan warung makan dan tempat karaoke, kini dapat membangun bisnis media anak muda yang berdampak buat masyarakat.
(Agung Santoso)