Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Gamelan Jadi Warisan Budaya, ISI Solo Akan Terima Sertifikat dari UNESCO
25 Agustus 2022 21:07 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
SOLO - United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO ) akan menyerahkan sertifikat penetapan gamelan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) kepada Institut Seni Indonesia (ISI) Solo. Penyerahan sertifikat itu berkaitan dengan penetapan gamelan sebagai WBTB oleh UNESCO pada Desember 2021.
ADVERTISEMENT
“Menurut informasi yang kami terima dari Direktur Kebudayaan di Direktorat PPK (Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan), akan ada penyerahan sertifikat dari UNESCO,” ungkap Rektor ISI Solo, I Nyoman Sukerna, Kamis (25/08/2022).
Rencananya acara penyerahan sertifikat itu akan dimeriahkan konser gamelan pada 16 September 2022. Dalam konser itu, ada 4 gamelan dari Keraton Solo yang akan diikutsertakan.
“Konser juga akan menampilkan pentas gamelan bersama perwakilan dari Banyumas, Jawa Timur, Bandung, Bali, Makassar, Sulawesi dan Kalimantan.”
Selain konser, ISI juga berencana menggelar penghormatan kepada maestro gamelan, almarhum Rahayu Supanggah. Rahayu adalah inisiator usulan penetapan gamelan sebagai warisan budaya.
“Sertifikat dari UNESCO ini diberikan kepada pihak pengusul. Ya pengusulnya dari Solo. Dalam hal ini ISI Solo,” terang Sukerna.
ADVERTISEMENT
Rencananya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka akan menjadi penerima sertifikat itu. “Kami minta Mas Wali mewakili Kota Solo untuk menerima sertifikat itu,” ujarnya.
Sukerna menegaskan, Solo adalah kota gamelan yang sudah dikenal para seniman mancanegara.
“Jadi (gamelan) bukan dari kota lain seperti Bandung, Yogyakarta atau Bali. Itu yang menjadi salah satu alasan mengapa penyerahan sertifikat UNESCO ini dilaksanakan di Solo dan kami minta Mas Wali yang menerimanya,” beber dia.
Wakil Wali Kota (Wawali) Solo, Teguh Prakosa, menambahkan jika konser gamelan akan berlangsung 2 jam dan melibatkan sekitar 150 penabuh.
“Konser gamelan ini diharapkan bisa menghidupkan atau menggerakkan kembali gamelan di Kota Solo dalam rangka pelestariannya,” katanya.
(Agung Santoso)