news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kualitas Air Membaik, Jumlah Kematian Ikan di WKO Boyolali Mulai Berkurang

Konten Media Partner
5 Januari 2023 20:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebanyak 200 ton ikan di keramba Waduk Kedung Ombo, Boyolali mati akibat cuaca ektrem. FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Sebanyak 200 ton ikan di keramba Waduk Kedung Ombo, Boyolali mati akibat cuaca ektrem. FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
BOYOLALI - Kematian massal ikan di keramba Waduk Kedung Ombo (WKO) milik petani ikan di Desa Wonoharjo, Kemusu, Boyolali, mulai berkurang. Hal ini tidak lepas dari pengaruh kualitas air yang mulai membaik.
ADVERTISEMENT
"Kematian massal ribuan ikan sudah reda. Perairan sudah mulai membaik dilihat dari parameter kualitas air secara fisik dan kimia," tutur Kepala Bidang Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali, Nurul Nugroho, Kamis (05/01/2023).
Berdasarkan hasil pengecekan kualitas air WKO mendekati normal sejak selasa (03/01/2023). Tercatat oksigen terlarut 4,7 mg/liter, suhu 29-30 derajat celsius dengan tingkat keasaman (pH) 6-7 dan kadar nitrit 0,01 mg/liter.
Nurul pun menyarankan kepada pemilik keramba di WKO untuk menaikkan kadar oksigen terlarut. Ini dimaksudkan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Petani dapat menggunakan pompa untuk membuang bangkai ikan yang masih ada di kolam. Meski begitu setelah dilakukan pengecekan kesimpulannya perairan di WKO masih baik untuk budi daya perikanan," paparnya.
ADVERTISEMENT
Pengecekan kualitas air juga dilakukan di Waduk Cengklik, Ngemplak, Boyolali, untuk mencegah kemungkinan serupa.
Sebelumnya, akibat cuaca ekstrem sebanyak 200 ton ikan di keramba WKO milik petani ikan di Desa Wonoharjo, Kemusu, Boyolali, mati. Meski sering terjadi, namun kali ini merupakan yang terburuk.
(Agung Santoso)