Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Menengok SMA Negeri Tawangmangu yang Berkonsep Futuristik dan Bikin Ganjar Murka
31 Januari 2022 20:29 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
KARANGANYAR - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo , murka usai melakukan sidak di SMA Negeri Tawangmangu , Kabupaten Karanganyar, Minggu (30/01/2022).
ADVERTISEMENT
Di sela-sela sidak, Ganjar bahkan sempat menendang salah satu tembok bangunan yang dianggapnya sebagai tembok palsu.
Namun siapa sangka, sekolah tersebut sebetulnya digadang-gadang menjadi sekolah percontohan dengan desain bangunan berkonsep futuristik.
Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Syamsudin Isnaini, mengatakan konsep futuristik yang diusung dalam desain bangunan SMA Negeri Tawangmangu adalah gabungan konsep alami dan modifikasi yang bisa diterapkan pada masa mendatang.
"Intinya desainnya tidak ketinggalan zaman, tetapi juga tidak meninggalkan kearifan lokal. Salah satunya diwujudkan dengan pemasangan batu bata yang alami," katanya, Senin (31/01/2022).
Jika dilihat dari depan, lanjut Syamsudin, sekolah tersebut juga tidak seperti bangunan sekolah umumnya.
Ia menyebut, fasad bangunan SMA Negeri Tawangmangu justru lebih terlihat seperti coffee shop.
ADVERTISEMENT
Menurut Syamsudin, ide pembangunan berkonsep futuristik ini datang dari Ganjar sendiri.
"Bangunan ini ibarat out of the box-nya bangunan sekolah biasanya. Tetapi standar minimal bangunan sekolah tetap diakomodasi," bebernya.
Soal fasilitas sekolah, SMA berlantai 2 tersebut rencananya dilengkapi teater terbuka. Teater itu nantinya bisa digunakan untuk menyalurkan kreasi para siswa.
Sekolah tersebut juga mempunyai rooftop, yang bisa digunakan sebagai panggung kesenian.
"Di lantai pertama juga ada ruang kepala sekolah dan ruang guru, sementara di lantai 2 ada perpustakaan dan 5 ruang kelas," jelas Syamsudin.
Selain itu di lantai dua juga tersedia 2 laboratorium praktik, kamar mandi dan mushola.
Rencananya sekolah tersebut akan diisi 3 rombongan belajar (rombel).
"Dalam 1 rombel ada 360 siswa. Nanti akan ada 9-12 ruang kelas belajar," terang dia.
ADVERTISEMENT
Syamsudin menjelaskan, SMA Negeri Tawangmangu itu dibangun secara bertahap.
Tahap pertama pembangunan dibiayai APBD Provinsi senilai Rp 5,1 miliar, sedangkan pembangunan tahap kedua menelan anggaran Rp 7 miliar dari sumber dana yang sama.
(Tara Wahyu)