Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Mitos Rabo Wekasan dan Kebiasaan Jokowi dalam Film Inang
22 Oktober 2022 16:42 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
SOLO - Ada kisah menarik di balik film Inang yang kini tengah diputar di bioskop Kota Solo. Film bergenre horor itu menampilkan adegan terkait Presiden Jokowi .
ADVERTISEMENT
Dalam film yang dibintangi Naysilla Mirdad, Totos Rastiti, Dimas Anggara, David Nurbianto, Rukman Rosadi dan Ruth Marini itu, sosok Jokowi muncul dalam bentuk foto headline surat kabar dengan keterangan terkait peristiwa kenegaraan.
“Menurutku, sepanjang beliau jadi presiden, selalu membuat keputusan penting di hari Rabu,” ungkap sutradara film Inang, Fajar Nugros, saat ditemui di XXI Solo Square, Jumat (21/10/2022) malam.
Fajar menjelaskan, masyarakat Jawa menganggap hari Rabu terakhir bulan Sapar menurut penanggalan kalender Jawa sebagai Rabo Wekasan. Hari itu adalah simbol kesialan. Bahkan bayi yang lahir pada hari itu harus diruwat.
Di sisi lain, sejumlah keputusan penting yang diambil Jokowi pada hari Rabu justru dianggap Fajar sebagai bantahan atas mitos tersebut.
ADVERTISEMENT
“Jadi (kebiasaan) Presiden menjadi inspirasi pembuatan film ini dan memantik ide untuk cerita utama, tentang bayi yang lahir pada Rabo Wekasan.”
Bagi Fajar, hari Rabu juga bisa menjadi kesempatan baik untuk menyampaikan hal-hal positif, sebagaimana kebiasaan Jokowi. Meski demikian ia menolak jika film tersebut disebut sebagai alat kampanye.
“Jadi kalau kamu lahir hari Rabu, jangan khawatir. Presiden saja memandang hari Rabu adalah hari baik,” tegasnya.
Sutradara muda ini mengaku, telah melakukan riset panjang sebelum menggarap film Inang.
“Riset dilakukan di Yogyakarta, dengan berbagai tradisi selamatannya,” beber Fajar.
Naysilla Mirdad menambahkan, film Inang memiliki alur cerita dan visualisasi yang indah meskipun dianggapnya menyeramkan.
“Jadi benar-benar bisa dinikmati oleh penonton,” kata dia.
ADVERTISEMENT
(Agung Santoso)