Objek Wisata Kali Pepe Land Boyolali Geliatkan Ekonomi Seniman dan Pemusik

Pemain organ tunggal di objek wisata Kali Pepe Land, Boyolali. FOTO: Agung Santoso

BOYOLALI - Objek wisata sungai, Kali Pepe Land, di perbatasan Boyolali-Karanganyar mampu berkembang menjadi ruang publik yang mengakomodasi berbagai kepentingan. Selain mewadahi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), Kali Pepe Land juga menumbuhkan ekosistem pemusik lokal untuk berkreasi dan mencari pemasukan.

“Bisa dikatakan saya ini mengamen setiap Jumat malam dan Minggu Pagi. Setiap kali mengamen, atensi pengunjung selalu tinggi,” kata pemain organ tunggal, Wahyu, Minggu (28/08/2022).

Bagi Wahyu, hal ini juga mendatangkan kesempatan para pemusik untuk kembali berkarya usai terpuruk selama pandemi COVID-19.

Warga Kampung Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali ini memilih pentas di Kali Pepe Land, lantaran dekat dengan rumahnya. Pemilik bendera grup Samudra Musik tersebut juga merasakan dampak positif usai manggung di Kali Pepe Land, seiring berdatangannya permintaan untuk pentas di sejumlah tempat.

Dengan memainkan sekitar 15 lagi mulai pukul 08.00-11.00, Wahyu mengaku bisa mengantungi pendapatan sekitar Rp 300 ribu setiap kali pentas.

“Tidak sedikit pengunjung yang antusias. Kita open mic, mereka ikut nyanyi dengan iringan live music,” imbuh pemusik lain, Reni.

Grup MG Plus menghibur pengunjung objek wisata Kali Pepe Land, Boyolali. FOTO: Agung Santoso

Lewat grup MG Plus asal Sukoharjo yang dipimpinnya, Reni menyajikan lagu kenangan dan lagu-lagu Koes Plus di kompleks Kali Pepe Land setiap Minggu dan Senin malam.

“Kalau hasilnya lumayan, buat tambahan ekonomi. Penghasilan ini didapat kotak apresiasi yang kami sediakan untuk pengunjung,” jelas wanita asal Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar ini.

Pengunjung objek wisata Kali Pepe Land, Boyolali berjoged bersama. FOTO: Agung Santoso

Owner Kali Pepe Land, Puspo Wardoyo, mengatakan bahwa objek wisata itu sengaja menyediakan tempat berkreasi bagi seniman dan pemusik.

“Ada jadwal pentas musik pada malam hari maupun Minggu. Banyak kategori musik, mulai rock, keroncong hingga dangdut,” terang pecinta musik rock ini.

(Agung Santoso)