Parkir hingga Pengamen Dikeluhkan, Penyelenggara Sekaten Solo Angkat Bicara

Konten Media Partner
20 September 2022 20:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wahana permainan di area Sekaten Solo, Selasa (20/09/2022). FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Wahana permainan di area Sekaten Solo, Selasa (20/09/2022). FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SOLO - Manajemen Event Organizer (EO) Diana Ria selaku penyelenggara Sekaten di Alun-alun Keraton Solo angkat bicara terkait keamanan dan kenyamanan pasar malam yang dikeluhkan pengunjung.
ADVERTISEMENT
Dihubungi lewat telepon, Selasa (20/09/2022), penasehat EO Diana Ria, Muntohar, mengaku segera membahas keluhan-keluhan tersebut dengan Keraton Solo. Ia juga berjanji mencari solusi bagi kenyamanan pengunjung.
“Soal parkir, tidak ada sedikit pun masuk ke EO. Masalah parkir ditangani pihak keraton, saya nggak minta sepeserpun. Jadi intinya saya mengajukan izin untuk event (Sekaten) saja,” beber Muntohar, saat mengomentari keluhan tingginya tarif parkir dan kehilangan helm.
Ia memprediksi, tingginya tarif parkir disebabkan karena kantong parkir tidak muat. Akibatnya pengunjung terpaksa parkir di bangunan pribadi milik warga sekitar.
“Tapi nanti akan kami buat informasi tarif parkir yang semestinya, yang disetujui bersama keraton dan Pemkot Solo. Jadi orang-orang itu kalau mau naikkan tarif parkir, biar tahu,” tandas Muntohar.
ADVERTISEMENT
Soal pengamen, EO berencana berkoordinasi dengan Satpol PP Solo untuk mencari solusi terbaik.
“Nanti coba dirapatkan. Kalau memang tidak boleh (mengamen di area Alun-alun) biar Satpol PP saja yang memberikan arahan kepada kami,” ujarnya.
Karyawan menyapu area Sekaten Solo, Selasa (20/09/2022). FOTO: Fernando Fitusia
Adapun soal kebersihan, Muntohar mengaku selama ini telah bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo.
Menurutnya pembersihan dilakukan setiap pagi, sehingga pengunjung yang mulai berdatangan pada sore hari tak merasa terganggu dengan sampah hari sebelumnya.
“Kami juga dikenakan (tarif kebersihan) Rp 500 ribu per hari untuk areal Sekaten itu. Kalau malam memang begini (sampah berserakan), tetapi yang penting waktu area Sekaten ditutup sampah dibersihkan dan sore saat buka sudah bersih,” urai dia.
(Fernando Fitusia)