news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Peternak Boyolali Beli 2 Sapi Tanpa Dokumen Kesehatan, PMK Menular ke Sapi Lain

Konten Media Partner
16 Mei 2022 20:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satgas Pangan Polresta Solo mengecek peternakan sapi di Kampung Mertoyudan, Kecamatan Jebres, Solo, Senin (16/05/2022). FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Satgas Pangan Polresta Solo mengecek peternakan sapi di Kampung Mertoyudan, Kecamatan Jebres, Solo, Senin (16/05/2022). FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
SOLO - Penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkiti ternak sapi di Kabupaten Boyolali dan Klaten mendapat perhatian Satgas Pangan Polda Jateng.
ADVERTISEMENT
“Terdapat 15 ekor sapi di Boyolali yang terjangkit penyakit PMK. Berawal saat peternak membeli 2 ekor dari daerah Pracimantoro (Wonogiri),” kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, Senin (16/05/2022).
Peternak asal Singosari, Boyolali ini membeli sapi tanpa dilengkapi dokumen kesehatan. Beberapa hari berikutnya, PMK menular ke sapi lainnya hingga mencapai 15 ekor.
Iqbal menerangkan, saat ini sapi-sapi tersebut sudah diobati dan dipantau petugas Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali dan Puskeswan Mojosongo, Boyolali. “Sapi-sapi itu juga sudah diisolasi.”
Sementara itu dari hasil monitoring di Pasar Hewan Jatinom, Kabupaten Klaten, Satgas Pangan Polda Jateng dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Klaten. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Klaten memeriksa 128 kendaraan yang mengangkut 455 sapi.
ADVERTISEMENT
“Terdapat 6 kendaraan berisi 15 ekor sapi yang terindikasi sakit. Ini berdasarkan tanda-tanda fisik dari luar,” jelas Iqbal.
Sapi-sapi tersebut lalu diobati dan diarahkan untuk dibawa kembali ke daerah asal.
Dari hasil pemeriksaan selanjutnya, terdapat 21 sapi terjangkit PMK.
“Dari hasil koordinasi diketahui bahwa penularan PMK ini sangat tinggi, tetapi tingkat kematiannya rendah. Sebab di dua kabupaten ini belum ada ternak yang ditemukan mati.”
Infografis Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
Meski demikian potensi penularan dapat terjadi melalui perantara manusia, selaku pembawa virus.
“Jadi disarankan agar tidak mendatangi satu kandang ke kandang lain, atau dari pasar hewan ke kandang ternak. Dikuatirkan berpotensi menjadi perantara penularan virus,” tandasnya.
Iqbal juga menerangkan, hasil pengecekan di Pasar Hewan Wonolelo, Kabupaten Wonosobo mendapati 2 domba dan 1 kambing terjangkit PMK.
ADVERTISEMENT
Adapun pengecekan di Kabupaten Pemalang mendapati 20 sapi terjangkit PMK. Di mana 3 ekor di antaranya mati.
Iqbal menyarankan, peternak untuk tidak membeli sapi terlebih dahulu dari luar Jateng. Khususnya sapi dari Jatim.
(Agung Santoso)