Konten Media Partner

Ponpes Al Mukmin Ngruki Sebut Pimpinan Khilafatul Muslimin Bukan Pendiri Pondok

8 Juni 2022 16:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Ponpes Al Mukmin Ngruki, Ustaz Yahya. FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Ponpes Al Mukmin Ngruki, Ustaz Yahya. FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
SUKOHARJO - Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin, Ngruki, Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo membantah pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terkait pimpinan tertinggi Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja.
ADVERTISEMENT
BNPT menyebut, Abdul Qadir Hasan Baraja merupakan salah satu pendiri ponpes tersebut.
“Nama itu tidak ada kaitannya dengan Pesantren Al Mukmin. Jika ada orang yang mengaitkan nama tersebut sebagai pendiri pesantren ini, itu adalah dusta dan kebohongan besar,” tegas Direktur Ponpes Al Mukmin Ngruki, Ustaz Yahya, Rabu (08/06/2022).
Yahya menerangkan, terdapat 6 pendiri ponpes tersebut dan di antara mereka yang masih beraktivitas sampai sekarang adalah Ustaz Abu Bakar Ba'asyir.
“Yang sudah almarhum yakni KH Abdulah Sungkar, KH Abdulah Kohar, Yoyok Reswadi, KH Abdullah Baraja dan KH Hasan Basri,” terangnya.
Salah seorang pendiri yakni Abdullah Baraja, kata Yahya, telah meninggal sejak 2007.
“Kebetulan ada kesamaan nama marga, tapi bukan pendiri maupun pengajar di pondok ini,” terang dia.
ADVERTISEMENT
Yahya pun mengaku sudah membandingkan foto almarhum Abdullah Baraja dan Abdul Qadir Hasan Baraja. Kedua foto itu diketahui berbeda.
Repro foto Abdullah Baraja (dilingkari merah) dan pendiri Ponpes Al Mukmin, Ngruki. FOTO: Agung Santoso
Yahya menerangkan, sejak belajar di pondok tersebut pada 1978 hingga lulus ia juga tak pernah diajar Abdullah Qadir Hasan Baraja. Saat ia kembali menjadi pengajar di Ponpes Al Mukmin, Ngruki pun ia tak pernah bertemu sosok tersebut.
“Jadi kami tidak mengenalnya, termasuk juga Khilafatul Muslimin yang terkait NII. Tidak ada kaitannya juga dengan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir,” tandasnya.
Yahya menekankan, sebagai lembaga pendidikan Ponpes Al Mukmin, Ngruki selalu bersikap netral.
“Kami tidak ada (jadi bagian) di dalam ormas manapun, tapi tetap mendukung organisasi Islam yang ada. Dengan pemerintah pun independen,” jelas Yahya.
ADVERTISEMENT
Melansir kumparan, pimpinan tertinggi Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja disebut Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Ahmad Nurwahid sebagai mantan anggota NII.
Pria kelahiran Agustus 1944 itu juga menjadi salah satu pendiri Ponpes Al Mukmin, Ngruki bersama Abu Bakar Ba'asyir.
Humas Ponpes Al Mukmin, Ustaz Muchshon mendesak BNPT meralat dan mencabut pernyataannya soal status Abdul Qadir Hasan Baraja tersebut.
Sebab pernyataan Ahmad yang mengaitkan Abdul Qadir Hasan Baraja sebagai pendiri Ponpes Al Mukmin, Ngruki sudah beredar di media.
“Kami juga meminta agar Ahmad Nurwahid mengevaluasi akurasi data di BNPT,” tandasnya.
Muchshon menambahkan, BNPT juga harus menghindari hal-hal yang membuat gaduh dan berpolemik di masyarakat dan media sosial.
(Agung Santoso)