Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Respons Teman SMA hingga Gibran soal Pencabutan Gugatan Ijazah Palsu Jokowi
29 Oktober 2022 18:44 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
SOLO - Penggugat Presiden Jokowi, Bambang Tri Mulyono, diketahui telah mencabut gugatan terkait dugaan ijazah palsu milik Jokowi dari Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2022).
ADVERTISEMENT
Teman seangkatan Jokowi di SMA Negeri 6 Solo angkat bicara soal pencabutan gugatan tersebut. Salah seorang teman satu angkatan Jokowi, Irjen Pol (Purn) Drs Bambang Waskito, menganggap jika gugatan tersebut hanya lawakan.
“Sebetulnya kami tertawa dalam hati. Apalagi yang mau dilaporkan ijazah palsu? Orang yang melaporkan saja belum koordinasi dengan sekolah. Kalau secara gugatan, dia belum mempunyai legal standing,” tegas Bambang saat ditemui, Sabtu (29/10/2022).
“Harusnya dia membawa ijazah palsu tersebut, mengundang teman satu angkatan hingga mengajak ngobrol kepala sekolah terkait nomor administrasi," sambungnya.
Menurut Bambang, pengakuan guru-guru hingga teman sekelas Jokowi, Joko Wahyudi yang membuat vlog, cukup memberikan bukti kepada publik jika isu ijazah palsu Jokowi tidaklah benar.
“Saya yakin dan percaya, sebagai mantan polisi, nggak bakal diterima (gugatan) itu oleh hakim. Ternyata sebelum sidang, dia mencabut gugatannya. Saya bilang kalau istilah orang Jawa, mundur isin (mundur malu),” tegas Bambang.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Bambang bersama teman seangkatan Jokowi di SMA Negeri 6 Solo mengaku siap membela hingga ke persidangan jika diperlukan.
"Temen-temennya masih hidup semua. Kami sebagai sesama alumni selalu siap membela. Apalagi khusus ijazah ini, kami dihadirkan ke sidang siap, diperiksa siap,” tandasnya.
Sementara itu putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, mengaku senang mendengar kabar pencabutan gugatan tersebut.
“Ya, bagus. Aku ora melu-melu (saya tidak ikut-ikut). Saya nggak ikuti beritanya, padahal seru dan menghibur,” kata dia.
(Fernando Fitusia)