Riwayat Pegawai ISI Solo Terpapar Corona, saat Swab Syarat KPPS Pilkada Boyolali

Konten Media Partner
23 November 2020 15:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerbang utama Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta
zoom-in-whitePerbesar
Gerbang utama Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta
ADVERTISEMENT
SOLO - Dari dua kasus positif corona di lingkungan kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, 42 pegawai ISI menjalani rapid test. Dari 42 orang tersebut, 21 orang dinyatakan non-reaktif sedangkan sisanya hasilnya belum keluar.
ADVERTISEMENT
"Kami pihak ISI melakukan tracing dari dua staf tersebut melacak 42 staf dan juga pimpinan unit di lingkungan ISI. Dan berdasarkan rapid test, 21 orang dinyatakan non-reaktif, sisanya kami masih menunggu hasil rapid test," terang Rektor ISI, Dr. Guntur, Senin (23/11).
Lebih lanjut, Guntur mengungkapkan, tracing juga dilakukan di ISI Surakarta khususnya pimpinan unit kerja pasca-sarjana ISI Surakarta dan Fakultas Seni Pertunjukan.
Salah satu pegawai yang terkonfirmasi merupakan pasien asal Boyolali. Diketahui, pasien tersebut terkonfirmasi setelah melakukan rapid test sebagai syarat KPPS di Boyolali.
"Kasus satu staf yang dari Boyolali sebetulnya dalam rangka menjadi Ketua KPPS Boyolali, salah satu syarat harus uji swab dan dinyatakan positif," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, kedua pegawai tersebut dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno dan dirawat di rumah susun khusus pasien positif corona.
Terkait langkah-langkah yang diambil pihak kampus, Gedung Utama ISI Surakarta yang berada di Kentingan, Jebres ditutup selama sepekan mulai tanggal 21 November 2020.
"Untuk langkah-langkah yang dilakukan ISI melakukan penyemprotan disinfektan khususnya di Kampus Satu baik Eksterior maupun Interior bangunan gedung," tutupnya. (Tara Wahyu)