Temui Gibran, Anindya Bakrie Bantah Cari Dukungan di Bursa Ketua Umum Kadin

Konten Media Partner
9 April 2021 17:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anindya Novyan Bakrie, pengusaha Indonesia di bidang Teknologi, Media dan Telekomunikasi menemui Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Balaikota Solo, Jumat (8/4/2021). Foto : Tara Wahyu
zoom-in-whitePerbesar
Anindya Novyan Bakrie, pengusaha Indonesia di bidang Teknologi, Media dan Telekomunikasi menemui Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Balaikota Solo, Jumat (8/4/2021). Foto : Tara Wahyu
ADVERTISEMENT
SOLO - Anindya Novyan Bakrie, pengusaha Indonesia di bidang Teknologi, Media dan Telekomunikasi menemui Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Balaikota Solo, Jumat (8/4/2021).
ADVERTISEMENT
Pembicaraan kedua pengusaha muda itu berlangsung sekitar 1 jam di ruang rapat Wali Kota Solo. Calon ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu menampik kedatangannya untuk membahas majunya sebagai ketum Kadin.
"Enggak membahas itu, mau di traktir temen makan sate," gurau Anindya.
Putra Aburizal Bakrie itu mengaku melakukan pembicaraan dengan Gibran mengenai SMK.
"Tadi pak Wali mempunyai niat membesarkan SMK atau vocational studies untuk bisa menjadi satu percontohan untuk kota atau kabupaten, bahkan provinsi lain,” ujar Anindya Bakrie.
Anindya Novyan Bakrie, pengusaha Indonesia di bidang Teknologi, Media dan Telekomunikasi menemui Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Balaikota Solo, Jumat (8/4/2021). Foto : Tara Wahyu
Anindya mengatakan bahwa salah satu idenya adalah bagaimana di Solo ini punya salah satu SMK yang bisa ada center of competent untuk electric vehicle. Menurutnya, bukan hanya dari sisi SMK tetapi industri juga bisa dibuat di Solo dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
“Walaupun tidak tepat di Solo, sejak presiden Jokowi sudah ada SMK. Ini contoh cikal bakal bahwa Solo jadi Pioneer," ungkapnya.
Sementara itu, Gibran mengaku kedatangan Anindya bukan terkait pencalonannya sebagai calon ketua umum Kadin.
"Saya ini siapa to mas, kok minta dukungan ke saya," kata Gibran.
Disinggung mengenai ide terkait SMK, Gibran menyebut ada beberapa SMK yang sangat jadul alat-alatnya dan harus diperbarui. Menurutnya, electric vehicle bisa menjadi masa depan Indonesia.
"Kami ingin SMK bukan sebagai pencetak pengangguran. Tetapi anak-anak bisa kerja, jadi entrepreneur. Harus ada link and match antara sekolah dan industri," katanya.
(Tara Wahyu)