Video: Bertemu Korban, Penyandang Dana Bom Polresta Solo Menangis Minta Maaf

Konten Media Partner
4 November 2021 16:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO-Mantan terpidana terorisme dalam kasus bom bunuh diri di Polresta Solo pada 2016, Munir Kartono bertemu dengan korbannya di Balai Kota Solo, Kamis (04/11/2021).
ADVERTISEMENT
Dalam acara yang diinisiasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu, Munir Kartono meminta maaf kepada Ipda Bambang Adi Cahyanto yang menjadi korban dalam kejadian tersebut.
"Saya memohon dibukakan pintu maaf atas apa yang telah saya lakukan. Saya menyadari apa yang saya lakukan salah," kata Munir sembari terisak.
Bambang Adi Cahyanto yang pada saat kejadian terluka parah di bagian kepala hingga mengalami gangguan pendengaran itu menerima permintaan maaf tersebut. Mereka berdua lantas berangkulan.
Pertemuan mantan terpidana terorisme dengan korban itu dilakukan di hadapan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak serta pejabat dari BNPT dan Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri.
Dalam kasus bom bunuh diri tersebut Munir Kartono memiliki peran sebagai penyandang dana.
Salah satu pelaku dalam bom bunuh diri Mapolresta Solo 2016 berpelukan dengan polisi yang menjadi korban dalam peristiwa itu. FOTO: Agung Santoso
Kepada Bengawan News, Munir mengaku saat ini telah selesai menjalani hukuman dan terus berusaha untuk memperbaiki diri.
ADVERTISEMENT
"Berusaha kembali ke masyarakat dan berbaur ke masyarakat. Menjadi warga yang baik," kata Munir Kartono.
Dalam kesempatan itu Bambang Adi Cahyanto menyatakan menerima permintaan maaf itu. "Saya dengan ikhlas memaafkan," katanya.
Bambang berharap peristiwa serupa tidak kembali terjadi. "Setelah ini mari kita ciptakan Solo yang damai, yang kondusif, tidak hanya di Solo tapi di seluruh dunia," kata dia.
Peristiwa bom bunuh diri di Polresta Solo itu terjadi sehari sebelum lebaran 2016. Saat itu pelaku yang bernama Nur Rohman menerobos masuk dengan mengendarai sepeda motor.
Bambang Adi yang saat itu tengah piket mencoba menghentikan pelaku. Namun bom yang tersimpan di dalam motor tiba-tiba meledak. Pelaku tewas seketika sedangkan Bambang mengalami luka di kepala.
ADVERTISEMENT
Teks: Agung Santoso
Video: Fernando Fitusia