Virtual Wedding di Solo, Mempelai, Orang Tua, Mertua Boleh Tak Mengenakan Masker

Konten Media Partner
2 Juli 2020 11:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo
ADVERTISEMENT
SOLO - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo baru saja mensosialisasikan terkait penyelenggaraan prosesi pernikahan di Kota Solo di era new normal, tepatnya telah terlaksana di Alila Hotel, Rabu kemarin (01/7).
ADVERTISEMENT
Ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (02/7), Rudy menyampaikan bahwa tidak ada regulasi khusus tentang penyelenggaraan prosesi pernikahan, namun yang ada adalah Perwali.
Dirinya menjelaskan bahwa penyelenggaraan prosesi pernikahan harus tetap mengacu pada protokol kesehatan dan peraturan Menteri Kesehatan.
"Apabila menyelenggarakan pesta pernikahan, protokol kesehatan harus diterapkan. Kemudian, kapasitas gedung maksimal 50 persen, ini yang harus dilakukan dari pihak penyelenggara," tegas Rudy.
Usai melakukan sosialisasi tentang penyelenggaraan prosesi pernikahan di Alila Hotel kemarin, Rudy menyampaikan bahwa terdapat catatan untuk pengantin pria dan wanita, orang tua, dan mertua yaitu tidak perlu menggunakan masker.
"Kemarin sudah disosialisasikan di Alila Hotel, salah satunya acara pernikahan dengan adat Jawa dan nasional. Nampaknya kemarin telah memenuhi persyaratan. Hanya saja, saya memberikan catatan untuk pengantin pria dan wanita, orang tua, dan mertua, menurut saya tidak perlu menggunakan masker namun dengan catatan tidak melakukan pembicaraan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi puasa tidak berbicara dulu. Tetapi kalau sungkeman Bapak Ibunya mau memberikan doa dan petuah kepada anak-anaknya ya menggunakan masker," tambah Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Menurut Rudy, penggunaan masker pada pasangan pengantin akan menimbulkan polemik di kemudian hari. Karena prosesi pernikahan adalah acara sekali seumur hidup.
"Karena nikah itu kan sekali seumur hidup. Kalau pakai masker nanti kalau sudah punya anak, ditanyain anaknya, lho bapak saya pas nikah kok enggak keliatan wajahnya. Kok pakai masker, ibu saya juga sama. Kira-kira mungkin guyonan-nya seperti itu. Jadi supaya tidak menjadikan polemik di kemudian hari nanti dokumentasinya tetap dua potret, menggunakan masker dan tidak menggunakan masker," jelasnya.
Selain itu, Rudy juga menyarankan agar tidak ada foto keluarga maupun tamu undangan, dengan pengantin maupun dengan orang tua dan juga dengan mertuanya.
ADVERTISEMENT
"Setelah manten temu sesuai dengan tradisi masing-masing, foto dengan Bapak Ibu mertua selesai dan tidak ada jabatan tangan. Setelah atur pambagyo harjo atau ucapan terima kasih dari keluarga. Saya minta dari EO-nya untuk mengambil dari salah satu tamu dan mengucapkan selamat kepada mempelai berdua, serta selamat kepada kedua orang tua yang telah berhasil menikahkan putra-putrinya. Setelah itu pulangnya yang utama, jangan sampai berdesak-desakan," pungkasnya. (Fernando Fitusia)