Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
APBN di Garis Depan: Menahan Dampak Perlambatan Ekonomi
13 Februari 2025 20:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Benny Eko Supriyanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap negara membutuhkan strategi ekonomi yang kokoh untuk menghadapi tantangan global. Dalam konteks Indonesia, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berperan sebagai instrumen utama dalam menjaga stabilitas ekonomi, terutama saat terjadi perlambatan ekonomi. Sebagai bantalan fiskal, APBN dirancang untuk meredam dampak negatif dari guncangan ekonomi dan memastikan roda perekonomian tetap berputar.
APBN sebagai Alat Stabilitas Ekonomi
ADVERTISEMENT
Dalam kondisi ekonomi yang melambat, belanja negara yang efektif menjadi faktor krusial dalam menjaga daya beli masyarakat, mendorong investasi, serta mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah mengalokasikan anggaran dalam berbagai sektor strategis seperti infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial guna memastikan masyarakat tetap mendapatkan manfaat di tengah ketidakpastian ekonomi.
Misalnya, ketika terjadi perlambatan ekonomi akibat pandemi COVID-19, APBN berfungsi sebagai alat mitigasi melalui berbagai program seperti bantuan sosial, subsidi, dan insentif bagi dunia usaha. Langkah-langkah ini membantu menjaga daya beli masyarakat dan mendukung kelangsungan usaha kecil maupun menengah yang terdampak.
Fleksibilitas dan Responsivitas Kebijakan Fiskal
Pemerintah memiliki kewenangan untuk melakukan penyesuaian kebijakan fiskal guna menghadapi tantangan ekonomi. Salah satu strategi yang digunakan adalah pelebaran defisit fiskal yang memungkinkan pemerintah meningkatkan belanja tanpa harus terlalu terbebani oleh penerimaan negara yang menurun. Kebijakan ini memberikan ruang bagi pemerintah untuk terus mendorong pertumbuhan melalui proyek-proyek strategis, seperti pembangunan infrastruktur dan program padat karya yang dapat menyerap tenaga kerja.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dalam menghadapi perlambatan ekonomi global, pemerintah juga mengoptimalkan sumber pendanaan melalui instrumen pembiayaan seperti penerbitan obligasi negara dan pinjaman luar negeri yang digunakan secara hati-hati untuk mencegah beban utang yang berlebihan.
Menjaga Kepercayaan Investor dan Stabilitas Makroekonomi
APBN yang dikelola dengan baik juga berkontribusi dalam menjaga kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia. Stabilitas fiskal yang terjaga dapat memberikan sinyal positif kepada investor domestik maupun asing bahwa Indonesia memiliki ketahanan ekonomi yang kuat. Hal ini penting untuk menjaga aliran investasi yang pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
Sebagai bantalan fiskal, APBN memainkan peran kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah berbagai tantangan global. Dengan strategi alokasi yang tepat, fleksibilitas kebijakan yang responsif, serta manajemen fiskal yang baik, APBN dapat menjadi perisai ekonomi yang melindungi masyarakat serta memastikan pertumbuhan ekonomi tetap berkelanjutan. Oleh karena itu, pengelolaan APBN yang transparan dan akuntabel menjadi hal yang mutlak agar fungsinya sebagai instrumen stabilisasi dapat berjalan secara optimal.
ADVERTISEMENT