Konten dari Pengguna

APBN di Tengah Gejolak Global: Menjaga Stabilitas Keuangan Nasional

Benny Eko Supriyanto
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone Disclamer: Semua tulisan merupakan pendapat pribadi dan tidak mewakili pendapat organisasi
29 Januari 2025 15:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Benny Eko Supriyanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan instrumen utama kebijakan fiskal yang digunakan pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, gejolak global seperti pandemi, konflik geopolitik, inflasi global, serta fluktuasi harga komoditas telah memberikan tekanan besar terhadap perekonomian nasional. Oleh karena itu, menjaga stabilitas sistem keuangan melalui APBN menjadi tantangan sekaligus prioritas utama bagi pemerintah.
Benny Eko Supriyanto - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone
zoom-in-whitePerbesar
Benny Eko Supriyanto - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone
Dampak Gejolak Global terhadap APBN
ADVERTISEMENT
Kondisi perekonomian global yang tidak menentu berdampak langsung pada struktur APBN, baik dari sisi pendapatan, belanja, maupun defisit anggaran. Beberapa dampak utama gejolak global terhadap APBN antara lain:
1. Fluktuasi Pendapatan Negara: Ketergantungan pada ekspor komoditas membuat penerimaan negara sangat dipengaruhi oleh harga komoditas dunia. Penurunan harga minyak, batu bara, dan kelapa sawit dapat mengurangi penerimaan negara dari pajak dan non-pajak.
2. Tekanan terhadap Belanja Negara: Krisis global sering kali memaksa pemerintah untuk meningkatkan belanja negara guna melindungi daya beli masyarakat, seperti subsidi energi dan bantuan sosial.
3. Kenaikan Beban Utang: Dalam kondisi ketidakpastian, pemerintah cenderung meningkatkan utang untuk menutup defisit anggaran. Namun, kenaikan suku bunga global meningkatkan biaya pembayaran utang negara, sehingga dapat membebani fiskal jangka panjang.
ADVERTISEMENT
4. Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah: Inflasi global yang tinggi serta depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS meningkatkan harga barang impor dan memperbesar biaya produksi domestik. Hal ini berdampak pada stabilitas ekonomi nasional dan daya beli masyarakat.
Strategi Pemerintah dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Nasional
Untuk menghadapi tantangan yang timbul akibat gejolak global, pemerintah perlu menerapkan berbagai strategi kebijakan guna menjaga stabilitas APBN dan sistem keuangan nasional. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
1. Penguatan Pendapatan Negara
a. Diversifikasi sumber penerimaan pajak dan peningkatan kepatuhan pajak melalui digitalisasi sistem perpajakan.
b. Optimalisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dengan mengelola sumber daya alam secara lebih efisien.
2. Efisiensi dan Prioritas Belanja Negara
ADVERTISEMENT
a. Memprioritaskan belanja produktif seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
b. Pengendalian subsidi agar lebih tepat sasaran, terutama dalam sektor energi dan pangan.
3. Pengelolaan Utang yang Berkelanjutan
a. Meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan utang dengan memperpanjang tenor dan mencari sumber pembiayaan berbiaya rendah.
b. Mendorong penggunaan utang untuk proyek produktif yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
4. Stabilitas Nilai Tukar dan Inflasi
a. Koordinasi erat antara kebijakan fiskal (APBN) dan kebijakan moneter (Bank Indonesia) untuk mengendalikan inflasi.
b. Meningkatkan cadangan devisa dan stabilisasi nilai tukar melalui kebijakan intervensi yang tepat.
Di tengah gejolak global yang semakin kompleks, menjaga stabilitas keuangan nasional melalui kebijakan APBN yang adaptif dan berkelanjutan menjadi sangat penting. Pemerintah perlu memastikan bahwa APBN tidak hanya menjadi alat stimulus ekonomi tetapi juga menjaga keseimbangan fiskal jangka panjang. Dengan strategi yang tepat dalam mengelola pendapatan, belanja, utang, serta menjaga stabilitas nilai tukar dan inflasi, APBN dapat berperan sebagai pilar utama dalam mempertahankan ketahanan ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, tantangan global bukan menjadi hambatan, melainkan peluang untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional demi kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.