Konten dari Pengguna

Pengelolaan Kinerja Berbasis Strategy Focused Organization pada KPPN

Benny Eko Supriyanto
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone Disclamer: Semua tulisan merupakan pendapat pribadi dan tidak mewakili pendapat organisasi
15 Juli 2024 8:59 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Benny Eko Supriyanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam era globalisasi dan teknologi informasi yang semakin maju, organisasi sektor publik di seluruh dunia dituntut untuk meningkatkan kinerja mereka agar lebih efektif, efisien, dan akuntabel. Salah satu pendekatan yang kini diadopsi adalah Strategy Focused Organization (SFO). Pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) di Indonesia, penerapan SFO bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan negara. Artikel ini akan membahas bagaimana pengelolaan kinerja berbasis SFO diterapkan di KPPN, serta manfaat dan tantangan yang dihadapinya.
ADVERTISEMENT
Konsep Strategy Focused Organization (SFO)
Strategy Focused Organization adalah konsep manajemen yang dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Konsep ini menekankan pentingnya strategi sebagai fokus utama organisasi dalam mencapai kinerja yang optimal. Lima prinsip utama SFO adalah:
1. Memobilisasi Perubahan Melalui Kepemimpinan Eksekutif: Kepemimpinan yang kuat dan visioner diperlukan untuk mendorong perubahan dan memastikan seluruh organisasi berfokus pada strategi yang telah ditetapkan.
2. Menerjemahkan Strategi ke dalam Istilah Operasional: Strategi yang jelas dan konkret harus diterjemahkan ke dalam tindakan operasional yang dapat diukur dan dilaksanakan.
3. Menyejajarkan Organisasi dengan Strategi: Seluruh bagian dari organisasi harus bekerja secara selaras dan terintegrasi untuk mendukung pencapaian strategi.
4. Membuat Strategi sebagai Proses Berkesinambungan: Strategi harus menjadi bagian dari proses manajemen yang berkelanjutan, tidak hanya sebagai inisiatif sesaat.
ADVERTISEMENT
5. Memobilisasi Perubahan Melalui Kepemimpinan Eksekutif: Kepemimpinan yang kuat dan visioner diperlukan untuk mendorong perubahan dan memastikan seluruh organisasi berfokus pada strategi yang telah ditetapkan.
Penerapan SFO di KPPN
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) sebagai Salah satu Unit Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan memiliki peran penting dalam mengelola keuangan negara, termasuk penerimaan, pengeluaran, dan pelaporan keuangan. Penerapan SFO di KPPN bertujuan untuk meningkatkan kinerja melalui fokus pada strategi yang jelas dan terukur.
1. Mobilisasi Perubahan melalui Kepemimpinan: Pimpinan KPPN berperan sebagai agen perubahan yang mendorong seluruh staf untuk memahami dan menginternalisasi strategi organisasi. Kepemimpinan yang kuat memastikan bahwa visi dan misi KPPN diterjemahkan ke dalam tindakan nyata.
2. Penerjemahan Strategi ke dalam Tindakan Operasional: KPPN mengembangkan peta strategi yang mencakup berbagai tujuan strategis dan inisiatif kunci. Setiap tujuan strategis diukur dengan indikator kinerja utama (KPI) yang spesifik, memungkinkan pemantauan dan evaluasi kinerja secara terus-menerus.
ADVERTISEMENT
3. Penyejajaran Organisasi dengan Strategi:
Benny Eko Supriyanto - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone
Seluruh bagian di KPPN, mulai dari bagian penerimaan hingga bagian pengeluaran dan pelaporan, bekerja secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan. Penyejajaran ini menciptakan sinergi dan kohesi dalam organisasi.
4. Menjadikan Strategi sebagai Proses Berkelanjutan: KPPN mengadopsi pendekatan manajemen kinerja yang berkelanjutan, dengan strategi yang dievaluasi dan diperbarui secara berkala. Proses ini memastikan bahwa strategi tetap relevan dan adaptif terhadap perubahan lingkungan.
5. Keterlibatan Karyawan: KPPN mendorong partisipasi aktif dari seluruh pegawai dalam proses perencanaan dan pelaksanaan strategi. Pelatihan dan pengembangan keterampilan dilakukan secara rutin untuk memastikan bahwa semua pegawai memiliki pemahaman yang mendalam tentang strategi organisasi.
Manfaat dan Tantangan
Manfaat:
1. Peningkatan Kinerja: Dengan fokus pada strategi yang jelas dan terukur, KPPN dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan keuangan negara.
ADVERTISEMENT
2. Transparansi dan Akuntabilitas: Penerapan SFO meningkatkan transparansi dalam pengelolaan keuangan dan akuntabilitas terhadap pemangku kepentingan.
3. Adaptabilitas: Strategi yang berkelanjutan memungkinkan KPPN untuk lebih responsif terhadap perubahan lingkungan dan tuntutan baru.
Tantangan:
1. Resistensi terhadap Perubahan: Implementasi SFO dapat menghadapi resistensi dari pegawai yang sudah terbiasa dengan cara kerja lama.
2. Kompleksitas Implementasi: Mengintegrasikan strategi ke dalam seluruh aspek operasional membutuhkan koordinasi dan komitmen yang tinggi.
3. Keterbatasan Sumber Daya: Keterbatasan dalam sumber daya manusia dan teknologi dapat menjadi hambatan dalam penerapan SFO yang efektif.
Pengelolaan kinerja berbasis Strategy Focused Organization di KPPN merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan negara. Meskipun menghadapi tantangan, manfaat yang diperoleh dari penerapan SFO sangat signifikan dalam menciptakan organisasi yang lebih transparan, akuntabel, dan adaptif. Dengan komitmen dan kepemimpinan yang kuat, KPPN dapat terus berinovasi dan berkembang untuk mendukung pembangunan dan pelayanan publik yang lebih baik di Indonesia.
ADVERTISEMENT