Konten dari Pengguna

Peran KUR dalam Memitigasi Dampak Perubahan Iklim bagi UMKM di Sektor Pertanian

Benny Eko Supriyanto
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone
2 September 2024 10:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Benny Eko Supriyanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perubahan iklim telah menjadi salah satu tantangan global yang paling mendesak, dengan dampak yang signifikan terhadap berbagai sektor, termasuk sektor pertanian. Di Indonesia, sektor pertanian memiliki peran vital dalam mendukung perekonomian nasional dan ketahanan pangan. Namun, UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang bergerak di sektor ini sering kali menjadi pihak yang paling rentan terhadap perubahan iklim, karena keterbatasan akses terhadap teknologi, sumber daya, dan pembiayaan. Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai salah satu instrumen keuangan yang didesain untuk mendukung UMKM, memiliki potensi besar dalam membantu sektor pertanian mengadopsi teknologi dan praktik yang mampu mengurangi risiko perubahan iklim serta menjaga keberlanjutan usaha mereka.
Ilustrasi: Kegiatan Monev UMi oleh Pegawai KPPN Watampone di Kabupaten Soppeng Prov. Sulawesi Selatan (Dok. KPPN Watampone)
Dampak Perubahan Iklim terhadap UMKM di Sektor Pertanian
ADVERTISEMENT
Perubahan iklim membawa berbagai tantangan bagi sektor pertanian, seperti perubahan pola cuaca, peningkatan frekuensi bencana alam, dan degradasi lahan. Bagi UMKM di sektor ini, tantangan tersebut dapat menyebabkan penurunan produktivitas, peningkatan biaya produksi, dan ancaman terhadap ketahanan pangan. Misalnya, perubahan pola hujan dapat mengganggu jadwal tanam dan panen, sementara suhu yang semakin panas dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian. Di tengah kondisi ini, UMKM sering kali kesulitan untuk mengakses teknologi dan praktik pertanian berkelanjutan yang dapat membantu mereka beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Peran KUR dalam Mendukung Adaptasi terhadap Perubahan Iklim
KUR memiliki potensi untuk menjadi instrumen utama dalam mendukung UMKM sektor pertanian untuk mengatasi tantangan yang diakibatkan oleh perubahan iklim. Melalui penyaluran KUR yang difokuskan pada pembiayaan teknologi pertanian ramah lingkungan, seperti irigasi tetes, penggunaan benih tahan iklim, dan sistem pertanian terpadu, UMKM dapat lebih mudah mengadopsi praktik-praktik berkelanjutan. Selain itu, KUR juga dapat digunakan untuk membiayai pelatihan bagi petani dalam hal pengelolaan lahan yang lebih efisien dan adaptasi terhadap perubahan iklim, seperti diversifikasi tanaman dan pengelolaan air yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Contoh Implementasi KUR untuk Teknologi dan Praktik Berkelanjutan
Di beberapa daerah, KUR telah berhasil mendukung inisiatif pertanian yang berkelanjutan. Sebagai contoh, di wilayah yang rawan kekeringan, KUR telah digunakan untuk membiayai pengadaan teknologi irigasi tetes yang hemat air, sehingga petani dapat tetap produktif meski curah hujan berkurang. Di daerah lain, KUR mendanai penggunaan pupuk organik dan benih tahan iklim yang tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga menjaga kesuburan tanah dalam jangka panjang. Inisiatif-inisiatif ini menunjukkan bahwa KUR dapat menjadi katalisator penting bagi penerapan teknologi dan praktik pertanian yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim.
Tantangan dan Peluang dalam Implementasi KUR untuk Mitigasi Perubahan Iklim
Meskipun KUR memiliki potensi besar, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan efektivitasnya dalam mendukung UMKM sektor pertanian. Salah satunya adalah kurangnya kesadaran dan pemahaman di kalangan petani mengenai manfaat teknologi dan praktik berkelanjutan. Selain itu, diperlukan sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan penyedia teknologi pertanian untuk memastikan bahwa KUR benar-benar dapat diakses dan dimanfaatkan oleh UMKM di seluruh pelosok Indonesia. Di sisi lain, peluang besar juga terbuka dengan semakin meningkatnya kesadaran global tentang pentingnya keberlanjutan, yang dapat membuka akses terhadap pasar baru bagi produk-produk pertanian yang dihasilkan melalui praktik ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Sebagai kesimpulan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat memainkan peran kunci dalam memitigasi dampak perubahan iklim bagi UMKM di sektor pertanian. Dengan fokus pada pembiayaan teknologi dan praktik pertanian yang berkelanjutan, KUR dapat membantu UMKM beradaptasi dengan perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan usaha mereka. Meskipun masih ada tantangan dalam implementasinya, peluang yang ditawarkan oleh KUR dalam mendukung ketahanan sektor pertanian di era perubahan iklim sangat besar. Oleh karena itu, perlu ada upaya yang lebih intensif dari pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat untuk memastikan bahwa KUR dapat dimanfaatkan secara optimal dalam mendukung pertanian yang lebih tangguh dan berkelanjutan.