Konten dari Pengguna

SBSN: Instrumen Investasi Syariah yang Menjaga Stabilitas Fiskal

Benny Eko Supriyanto
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone Disclamer: Semua tulisan merupakan pendapat pribadi dan tidak mewakili pendapat organisasi
21 April 2025 9:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Benny Eko Supriyanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemerintah memerlukan berbagai sumber pembiayaan yang efisien, berkelanjutan, dan minim risiko. Salah satu instrumen yang semakin mendapatkan perhatian dalam beberapa tahun terakhir adalah Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara. Bagi masyarakat umum, pemahaman mengenai SBSN masih terbatas, padahal instrumen ini memiliki peran penting tidak hanya sebagai alternatif investasi yang berbasis syariah, tetapi juga sebagai penopang stabilitas fiskal nasional.
Benny Eko Supriyanto - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone
zoom-in-whitePerbesar
Benny Eko Supriyanto - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone
Apa Itu SBSN?
ADVERTISEMENT
SBSN merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam. Tidak seperti obligasi konvensional yang berbasis bunga, SBSN menggunakan akad-akad syariah seperti ijarah (sewa), mudharabah (kemitraan usaha), atau wakalah (perwakilan), sehingga tidak mengandung unsur riba. Instrumen ini tidak hanya memenuhi prinsip keuangan Islam, tetapi juga memberikan kepastian hukum dan jaminan pengembalian karena diterbitkan oleh negara.
Daya Tarik SBSN bagi Investor
Daya tarik SBSN sebagai instrumen investasi semakin meningkat, baik di kalangan investor institusi maupun individu. Bagi investor yang mengutamakan nilai-nilai syariah, SBSN adalah pilihan logis dan aman. Pemerintah juga menyediakan SBSN dalam bentuk ritel yang dapat dibeli oleh masyarakat umum dengan nilai investasi yang relatif terjangkau, menjadikannya instrumen literasi keuangan syariah yang sangat efektif.
ADVERTISEMENT
SBSN menawarkan imbal hasil kompetitif yang stabil dan bebas dari risiko fluktuasi pasar yang ekstrem. Selain itu, SBSN dinilai memiliki risiko yang rendah karena dijamin oleh pemerintah. Hal ini memberikan rasa aman bagi investor, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global. Tak hanya di dalam negeri, SBSN juga mulai dilirik oleh investor internasional, terutama melalui penerbitan global sukuk yang digunakan untuk mendanai proyek berwawasan lingkungan (green sukuk).
Kontribusi SBSN terhadap Stabilitas Fiskal
Dalam konteks pengelolaan fiskal, SBSN berperan penting dalam menjaga kestabilan keuangan negara. Dengan adanya SBSN, pemerintah memiliki alternatif pembiayaan yang berkelanjutan tanpa harus bergantung pada pinjaman luar negeri yang seringkali disertai risiko nilai tukar dan bunga yang tinggi. SBSN memungkinkan pemerintah untuk menutupi defisit anggaran dengan cara yang lebih terkendali dan terencana.
ADVERTISEMENT
Penerbitan SBSN juga membantu memperluas basis investor domestik dan memperkuat pasar keuangan syariah. Hal ini berdampak positif terhadap likuiditas pasar dan mendukung penguatan sistem keuangan nasional. Di sisi lain, pembiayaan melalui SBSN umumnya digunakan untuk proyek-proyek produktif seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan yang memiliki multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi. Proyek-proyek ini pada akhirnya berkontribusi dalam meningkatkan penerimaan negara dan memperkuat posisi fiskal jangka panjang.
Literasi Masyarakat terhadap SBSN dan APBN
Sayangnya, pemahaman masyarakat terhadap peran SBSN dalam APBN masih belum merata. Banyak yang menganggap SBSN hanya sebagai instrumen investasi semata, padahal perannya jauh lebih besar. Dengan meningkatkan literasi keuangan masyarakat, terutama terkait APBN dan instrumen syariah seperti SBSN, diharapkan akan tercipta partisipasi publik yang lebih luas dalam mendukung pembiayaan negara.
ADVERTISEMENT
Melalui program edukasi dan promosi oleh Kementerian Keuangan serta platform digital yang mudah diakses, masyarakat kini dapat lebih memahami bagaimana uang yang mereka investasikan melalui SBSN digunakan untuk membiayai pembangunan nasional. Hal ini tidak hanya mendorong partisipasi aktif dalam pembangunan, tetapi juga memperkuat rasa kepemilikan masyarakat terhadap APBN.
SBSN adalah instrumen investasi syariah yang tidak hanya memberikan keuntungan finansial bagi investor, tetapi juga berperan besar dalam menjaga stabilitas fiskal negara. Melalui SBSN, pemerintah memperoleh pembiayaan yang efisien dan berkelanjutan, sementara masyarakat memiliki kesempatan untuk berkontribusi secara langsung terhadap pembangunan nasional. Oleh karena itu, peningkatan literasi publik mengenai SBSN merupakan langkah penting dalam membangun kesadaran fiskal dan keuangan yang lebih baik di tengah masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT