Konten dari Pengguna

UMKM dan APBN: Membangun Ekonomi Rakyat Melalui Program Pemberdayaan

Benny Eko Supriyanto
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone Disclamer: Semua tulisan merupakan pendapat pribadi dan tidak mewakili pendapat organisasi
18 Maret 2025 12:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Benny Eko Supriyanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Di tengah dinamika ekonomi global, pemerintah berperan aktif dalam memberdayakan UMKM melalui berbagai program yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, masih banyak masyarakat yang belum memahami bagaimana APBN digunakan untuk mendukung pertumbuhan UMKM dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyat. Oleh karena itu, pemetaan program pemberdayaan UMKM dalam realisasi APBN menjadi penting untuk meningkatkan literasi keuangan dan memastikan pemanfaatan yang optimal.
Benny Eko Supriyanto - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone
zoom-in-whitePerbesar
Benny Eko Supriyanto - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone
Mengapa UMKM Butuh Dukungan APBN?
ADVERTISEMENT
UMKM berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Namun, masih banyak pelaku UMKM menghadapi kendala seperti permodalan, rendahnya daya saing, dan minimnya literasi digital. Untuk menjawab tantangan ini, pemerintah mengalokasikan dana dalam APBN untuk berbagai program pemberdayaan yang mencakup:
1. Pembiayaan dan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Pemerintah memberikan subsidi bunga untuk KUR guna memastikan UMKM dapat mengakses modal dengan mudah dan suku bunga yang rendah.
2. Pelatihan dan Pendampingan
Melalui APBN, pemerintah menggelar berbagai pelatihan kewirausahaan, digitalisasi UMKM, serta pendampingan bisnis agar UMKM dapat berkembang lebih kompetitif.
3. Subsidi Pajak dan Insentif Fiskal
Untuk meringankan beban UMKM, pemerintah memberikan insentif pajak seperti tarif pajak yang lebih rendah serta pembebasan pajak tertentu bagi UMKM dengan omzet tertentu.
ADVERTISEMENT
4. Digitalisasi dan Akses Pasar
APBN juga digunakan untuk mendukung transformasi digital UMKM melalui bantuan infrastruktur digital serta program e-commerce yang memungkinkan UMKM menjangkau pasar yang lebih luas.
Pentingnya Literasi APBN untuk UMKM
Banyak pelaku usaha masih belum memahami bagaimana mereka bisa memanfaatkan program-program dari APBN untuk mengembangkan bisnisnya. Kurangnya pemahaman ini seringkali membuat bantuan yang telah disediakan pemerintah kurang optimal dalam penggunaannya. Oleh karena itu, edukasi mengenai literasi APBN sangat penting agar pelaku UMKM bisa:
1. Mengetahui sumber pendanaan dan insentif yang tersedia.
2. Memahami cara mengakses program bantuan secara resmi.
3. Memanfaatkan fasilitas pemerintah dengan lebih efektif.
Dengan demikian, APBN bukan hanya sekadar angka dalam laporan keuangan negara, tetapi juga alat utama dalam memberdayakan sektor UMKM agar lebih kuat dan berdaya saing. Dengan pemetaan program yang jelas dan literasi yang lebih baik, masyarakat—terutama pelaku UMKM—dapat memanfaatkan dana APBN dengan lebih maksimal. Ke depan, sinergi antara pemerintah, pelaku UMKM, dan masyarakat sangat diperlukan untuk membangun ekonomi rakyat yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT