Gaming, Hobi atau Pekerjaan?

Bentara Narendra Sakti Surya Adi
Siswa SMA Citra Berkat
Konten dari Pengguna
7 Januari 2024 9:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bentara Narendra Sakti Surya Adi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pexels/cottonbro studio
zoom-in-whitePerbesar
Pexels/cottonbro studio
ADVERTISEMENT
Gaming adalah istilah yang sudah tidak asing bagi kalangan muda di era modernisasi. Gaming adalah memainkan permainan baik itu permainan daring (online) atau luring (offline). Gamer adalah sebutan untuk pelaku kegiatan gaming. Bermain game itu menyenangkan, sehingga menjadi salah satu cara untuk meluangkan waktu senggang ataupun rasa penat. Namun tidak hanya itu, karena pengalaman bermain yang semakin realistis, para gamer akan lebih mudah mengakses game online yang beragam. Banyaknya ragam game online ini membuat para gamer juga bisa mengembangkan kreativitas sekaligus melakukan interaksi sosial. Banyak game yang memungkinkan pemainnya untuk menciptakan dunianya sendiri, mulai dari desain karakter hingga menciptakan skenario permainan. Dari sini akan tercipta komunitas-komunitas game yang berkembang, sehingga para pemain dapat berdiskusi, berbagi saran, atau bahkan menjalin pertemanan. Hal ini menciptakan ruang tersendiri bagi para gamer, tidak terkecuali di negara Indonesia.
Unsplash/Florian Olivo
Pasar gaming di Indonesia sudah berkembang ke arah yang bisa dibilang positif. Game yang mulanya sekadar hobi untuk melepas penat atau untuk mengisi waktu luang, sekarang mulai masuk ke ranah yang lebih serius, seperti adanya kompetisi khusus untuk gaming yaitu eSports. Turnamen eSports itu seperti olimpiade, tapi untuk gaming. Hadiah dari pertandingan eSports ini juga tidak main-main. Tidak hanya ratusan juta tetapi dapat menyentuh angka ratusan miliar rupiah. The International, sebuah kompetisi yang diselenggarakan oleh game Dota 2 tercatat memberikan hadiah total sebesar $30 milliar atau setara dengan 418 milliar rupiah. Selain itu, kompetisi yang baru saja terjadi yaitu M5 dari game Mobile Legends Bang-Bang, hadiah totalnya menyentuh angka $900 ribu atau setara dengan 14 milliar rupiah.
Unsplash/Stem List
Selain dari eSports, ada juga pekerjaan streamer, yaitu melakukan siaran langsung dengan memainkan game dan bisa ditonton oleh banyak orang. Streamer terkenal bisa menghasilkan uang yang sangat signifikan setiap bulannya hanya dari main game, baik itu dari donasi penonton, atau mereka dibayar untuk memainkan sebuah game dengan tujuan promosi. Akan tetapi menonton streamer video game masih dianggap sebagai hal yang aneh oleh masyarakat, padahal sebenarnya hal tersebut sama saja dengan menonton pertandingan olahraga. Memang perlu waktu bagi masyarakat untuk dapat beradaptasi dengan perkembangan industri ini.
Unsplash/Fausto Sandoval
Oleh karena itu, industri eSports sekarang baru mulai masuk dan bisa diterima oleh masyarakat. Hal ini terbukti dari banyaknya orang yang sudah mulai menjadikan gaming sebagai pekerjaan atau karirnya. Bahkan ada universitas yang memberikan beasiswa khusus kepada gamer. Maka dari itu, tidak mustahil bahwa gaming mulai dianggap sebagai hal yang serius di bidang pekerjaan karena menghasilkan, tetapi bahkan ada juga yang rela menghabiskan banyak uang untuk game yang sekadar "permainan". Namun meski game hanyalah permainan, tetapi selain menyenangkan, game juga bisa menjadi pekerjaan yang menghasilkan.
ADVERTISEMENT