Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kalah dari Boe/Mogensen, Fajar/Rian Tersingkir di Semifinal
17 Juni 2017 21:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Wakil pertama Indonesia yang bermain di babak semifinal Indonesia Open Super Series Premier 2017 harus tersingkir. Adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang harus mengakui keunggulan pasangan Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, lewat laga tiga gim dengan skor 17-21, 21-18, 12-21 yang berlangsung pada Sabtu (17/6) di Jakarta Convention Center.
ADVERTISEMENT
Pada awal-awal gim pertama, Fajar/Rian sebenarnya mampu mengimbangi unggulan kedua tersebut. Bahkan mereka mampu unggul 9-8 sebelum dibalikkan menjadi 9-11 saat jeda. Namun, setelah jeda, momentum mereka hilang. Boe/Mogensen berhasil unggul meninggalkan mereka dan bahkan sempat unggul 16-12 sebelum akhirnya menyelesaikan gim pertama dnegan kemenangan 21-17.
Babak kedua, Fajar/Rian berhasil bangkit. Tak sekalipun mereka membiarkan Boe/Mogensen mampu mengungguli mereka. Saat jeda, mereka memimpin 11-8 dan setelahnya mampu terus unggul. Kendati Boe/Mogensen sempat mendekat, gim kedua mutlak menjadi milik pasangan muda Indonesia itu dengan skor 21-18.
[Baca Juga: Lawan-lawan Indonesia di Semifinal, Siapa saja? ]
Memasuki gim ketiga, momentum yang didapat Fajar/Rian hilang. Bahkan di awal-awal gim ini, mereka tertinggal jauh 5-0. Ini pula yang pada akhirnya membuat mereka sulit untuk bangkit sementara Boe/Mogensen terus melaju kencang. Mereka pun akhirnya takluk 21-12 dan harapan Indonesia untuk meraih gelar dari sektor ganda putra harus pupus.
ADVERTISEMENT
Seusai laga, Fajar/Rian mengungkapkan apabila kunci kekalahan mereka memang terletak pada awal gim ketiga. Permainan yang buruk membuat mereka tertinggal jauh dan benar-benar kehilangan asa. Padahal ketika gim kedua, mereka mampu mendominasi pasangan senior itu.
"Start awal set ketiga kami kalah jauh sampe ketinggalan 0-5, kuncinya itu. Set pertama dan kedua permainan kami masih seimbang. Di set ketiga tenaga kami menurun, stamina berkurang," ujar Fajar dalam konferensi pers pasca-laga.
"Bola servis mereka bagus, itu yang harus dipelajari. Kami harus belajar itu dari mereka. Sama mereka juga punya ketenangan, mainnya tenang sekali," tambah Rian.
Bagi keduanya, kekalahan di semifinal ini sebenarnya sudah sesuai target awal mereka. Maklum saja, pasangan muda ini memang kurang diunggulkan bila dibandingkan pasangan ganda putra Indonesia lainnya, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Akan tetapi, Fajar/Rian mengaku tetap memendam kekecewaan terhadap hasil yang mereka dapat ini.
ADVERTISEMENT
"Dengan hasil sebenarnya kami cukup puas, tapi dengan permainan tadi engga ya. Apalagi gim ketiga, kami merasa permainan begitu jelek. Kalau secara hasil, ini sudah sesuai target," jelas Rian.
Bagi Boe/Morgensen sendiri, kemenangan ini adalah kemenangan yang sulit. Mereka menilai kendati mendapat lawan yang minim pengalaman, akan tetapi perlawanan yang didapat justru seimbang. Namun memang, ketenangan berhasil membuat mereka mengambil momentum kembali dan berhasil menang di gim ketiga.
"Kami menang, kami memang menjadi favorit dan melawan pasangan muda Indonesia, tapi ini adalah pertandingan yang sulit. Sangat sulit mengontrol pertandingan karena pemain indonesia begitu skillful. Kami gagal meraih kemenangan di gim kedua, tapi setelah itu kami bisa mengontrol pertandingan dan menang di gim ketiga," ujar Boe.
ADVERTISEMENT