Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Regenerasi yang Lambat Jadi Alasan Tunggal Putra Melempem
17 Juni 2017 17:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Mantan pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Hariyanto Arbi, mengungkapkan situasi bulu tangkis Indonesia saat ini, khususnya di sektor tunggal putra. Arbi menilai tunggal putra Indonesia saat ini sangat memiliki potensi untuk menjadi pebulu tangkis hebat, hanya saja memang perkembangan mereka sedikit lambat.
ADVERTISEMENT
Hal itu terbukti dari ajang Indonesia Open Super Series Premier 2017 di mana tak ada satupun wakil Indonesia untuk sektor tunggal putra yang berhasil melaju jauh hingga babak semifinal. Arbi yang ditemui di Plenary Hall JCC, Sabtu (16/6), mengungkapkan apabila lambatnya regenerasi setelah era Taufik Hidayat memang menjadi persoalan yang kompleks.
Pada ajang kali ini, Jonatan Christie yang menjadi tumpuan harus kandas pada babak kedua menghadapi wakil China, Chen Long. Sementara, Anthony Ginting dan Tommy Sugiarto harus rela angkat koper sejak babak pertama usai. Lebih nahas lagi, Ihsan Maulana Mustofa dan Sony Dwi Kuncoro bahkan gagal menembus babak kualifikasi.
[Baca Juga: Indonesia Open: Tunggal Putra Habis Tak Tersisa ]
ADVERTISEMENT
"Bulu tangkis memang butuh proses. Setelah Taufik Hidayat, regenerasi agak lambat. Mungkin PBSI-nya juga lambat mempersiapkan. Semoga Jonatan Christie, Anthony Ginting, dan Ihsan Maulana Mustofa bisa membawa nama baik Indonesia untuk ke depan," ujar Arbi.
"Semua potensial. Kalau dilihat anaknya mau maju, pelatihnya kompak, ada harapan ke depannya," lanjutnya.
Arbi juga menilai saat ini perkembangan bulu tangkis di negara lain sudah berkembang secara baik. Menurutnya, tak ada lagi negara yang dominan dalam olahraga tepok bulu ini, dan itu seharusnya menjadi motivasi Indonesia untuk bisa tampil lebih baik lagi.
"Memang sekarang perkembanganya sudah nggak ada yang dominan, tunggu aja lah progres dari atlet Indonesia," ucap pebulutangkis yang terkenal dengan smash 100 watt ini.
ADVERTISEMENT
Pembenahan memang sangat perlu dilakukan oleh PBSI, apalagi setelah kegagalan dalam ajang Piala Sudirman beberapa waktu lalu serta pada ajang Indonesia Open ini. Terlebih lagi, pada Agustus nanti, Indonesia akan menghadapi ajang Kejuaraan Dunia BWF di Glasgow, Skotlandia.