Konten dari Pengguna

Anji Ungkap Beberapa Kejanggalan Terkait Foto Viral Jenazah Korban COVID-19

Berita Artis
Membicarakan apa saja seputar artis
19 Juli 2020 17:46 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Artis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anji di konferensi pers ‘Holywings Academy’. Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anji di konferensi pers ‘Holywings Academy’. Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
ADVERTISEMENT
Anji dalam akun Instagram mengunggah foto yang memperlihatkan foto jenazah korban COVID-19. Foto tersebut merupakan hasil jepretan fotografer Joshua Irwandi.
ADVERTISEMENT
Sebagai keterangan dalam unggahan di akun Instagram miliknya, Anji mengungkapkan bahwa foto tersebut memiliki berbagai kejanggalan.
“Foto ini terlihat powerful, ya. Jenazah korban COVID, tapi ada beberapa kejanggalan,” tulis Anji.
Musisi Anji ditemui di acara peluncuran sepatu baru Eagle dengan Anji, Selasa (22/10/2019). Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
Anji mengatakan tiba-tiba secara bersamaan foto tersebut diunggah oleh banyak akun dengan pengikut yang jumlahnya besar. Caption yang dituliskan seragam.
“Sebagai orang yang familiar dengan dunia digital, buat saya ini sangat tertata. Seperti ada KOL (Key Opinion Leader) lalu banyak akun berpengaruh menyebarkannya. Polanya mirip. Anak Agency atau influencer/buzzer pasti mengerti,” tulis Anji.
Anji. Foto: Giovanni/kumparan
Kejanggalan berikutnya, menurut Anji, dalam kasus kematian korban COVID, keluarga saja tidak boleh menemui. Namun, kata dia, seorang fotografer bisa mengabadikannya.
“Dalam kasus kematian (yang katanya) korban COVID, keluarga saja tidak boleh menemui. Ini seorang fotografer, malah boleh. Kalau kamu merasa ini tidak aneh, artinya mungkin saya yang aneh,” tulis Anji.
ADVERTISEMENT
Sebagai penutup unggahannya, Anji mengatakan bahwa COVID tidak semengerikan seperti yang diberitakan.
“Saya percaya COVID itu ada. Tapi saya tidak percaya bahwa COVID semengerikan itu. Yang mengerikan adalah hancurnya hajat hidup masyarakat kecil,” tutup Anji.