Konten dari Pengguna

Mengenang Sosok Djaduk Ferianto, Seniman Multitalenta Asal Yogyakarta

Berita Artis
Membicarakan apa saja seputar artis
13 November 2019 17:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Artis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penggagas Jazz Gunung, Djaduk Ferianto. (Foto: Instagram @djaduk)
zoom-in-whitePerbesar
Penggagas Jazz Gunung, Djaduk Ferianto. (Foto: Instagram @djaduk)
ADVERTISEMENT
Kepergian seniman Djaduk Ferianto untuk selamanya menyisakan duka mendalam dunia hiburan Tanah Air. Seniman asal Yogyakarta itu mengembuskan napas terakhirnya pada Rabu dini hari (13/11) sekitar pukul 03.00 WIB. Djaduk Ferianto meninggal dunia pada usia 55 tahun.
ADVERTISEMENT
Kabar meninggalnya Djaduk Ferianto pertama kali disampaikan oleh sang kakak, Butet Kertaradjasa melalui Instagram pribadinya. Dalam unggahannya, Butet mengunggah gambar hitam dengan tulisan 'Sumangga Gusti'. Sementara itu, dalam keterangan foto, sang kakak menulis 'RIP Djaduk Ferianto'.
Menurut keterangan keluarga, Djaduk Ferianto meninggal diduga karena serangan jantung. Seniman multitalenta itu mengembuskan napas terakhir di pangkuan sang istri di rumahnya, Dusun Kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta.
Putra bungsu seniman senior Bagong Kussudiardja
Penggagas Jazz Gunung, Djaduk Ferianto. Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
Djaduk Ferianto ternyata merupakan putra bungsu seniman legendaris Tanah Air, Bagong Kussudiardja. Bagong Kussudiardja pun telah melahirkan banyak karya berupa sketsa, lukisan, hingga berbagai macam tarian.
Darah seniman rupanya juga dimiliki Djaduk Ferianto. Hanya saja, putra bungsu dari tujuh bersaudara itu lebih mengarah ke musik. Sejak tahun 1972, ia kerap menggarap ilustrasi musik sinetron, jingle iklan, penata musik pementasan teater, hingga tampil bersama kelompoknya dalam pentas musik di berbagai negara. Namun, Djaduk baru bisa masuk industri nasional pada tahun 1996.
ADVERTISEMENT
Penggagas 'Ngayogjazz'
Penggagas Jazz Gunung, Djaduk Ferianto. (Foto: Instagram @djaduk)
Tak cukup mudah bagi Djaduk Ferianto dalam menggapai kesuksesannya di dunia hiburan. Meski terlahir dari keluarga seniman, namun seniman yang awalnya memiliki nama Guritno itu sempat mengalami diskriminasi, salah satunya yaitu pembedaan antara lokal dan nasional.
Namun, semangat berkarya yang kuat membuat nama Djaduk Ferianto semakin populer. Selain itu, ayah lima anak ini juga giat mengibarkan event Ngayogjazz. Bahkan, sesaat sebelum tutup usia, Djaduk sempat ikut rapat acara 'Ngayogjazz 2019' yang rencananya akan digelar pada 16 November mendatang.
Aktif sebagai anggota teater
Djaduk Ferianto. (Foto: Foto by Darwis Triadi I IG @djaduk)
Djaduk Ferianto merupakan salah satu seniman multitalenta asal Yogyakarta. Lingkungan masa kecilnya di Tedjakusuman, Yogyakarta yang lekat dengan kesenian sangat mendukung kariernya di bidang musik, juga teater. Ia aktif sebagai anggota Teater Gandrik. Bahkan, Djaduk Ferianto pun sempat menyutradarai beberapa pertunjukan teater.
ADVERTISEMENT
Membintangi sejumlah film
Djaduk Ferianto saat jumpa pers Alumni Jogja SATUkan Indonesia, di Sagan, Kota Yogyakarta, Selasa (12/3). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Tidak hanya bermusik, keterlibatannya di dunia teater pun mengantarkan Djaduk Ferianto membintangi sejumlah film. Ia pernah membintangi film 'Petualangan Sherina' pada tahun 2000. Dalam film tersebut, pria kelahiran 19 Juli 1964 itu berperan sebagai Kertarajasa.
Selain itu, beberapa film yang juga pernah dibintangi Djaduk Ferianto di antaranya film 'Koper' (2006), 'Jagad X Code' (2009), dan 'Cewek Saweran' (2011).
(zhd)