Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Profil Rima Melati, Aktris Senior yang Meninggal Dunia di Usia 82 Tahun
23 Juni 2022 16:27 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Artis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kabar duka datang dari industri hiburan Indonesia. Aktris senior Rima Melati meninggal dunia di usia 82 tahun.
ADVERTISEMENT
Rima mengembuskan napas terakhirnya di RSPAD Gatot Soebroto. Ya, sejak beberapa waktu lalu, Rima sakit dan dirawat secara intensif di rumah sakit.
Berikut ini profil Rima Melati. Ternyata, Presiden Soekarno yang mengganti nama aslinya menjadi Rima Melati.
Profil Rima Melati
Rima Melati lahir dengan nama Marjolien Tambajong. Ibunya merupakan desain kondang, Non Kaliwarang, dan ayahnya berdarah Belanda, Marinus Van Rest.
Pada 1958, Rima mendapat kesempatan berakting di film Djuara Sepatu Roda pada 1958. Film tersebut adalah karya dari sutradara ternama Wim Umboh.
Di era '60-an, Rima mencoba masuk ke industri musik dan menjadi personel grup vokal Baby Dolls. Grup ini digawangi juga oleh tiga penyanyi legendaris, Baby Huwae, Gaby Mambo, dan Indriati Iskak.
ADVERTISEMENT
Karier Rima di industri perfilman kian melesat di era '60-an. Ia mendapat peran utama untuk pertama kalinya di film Kasih Tak Sampai (1961).
Di masa itu, Rima menjadi salah satu aktris paling top di Indonesia. Ia bermain di berbagai film, mulai dari Djantung Hati (1961), Violetta (1962), Kartika Aju (1963), sampai Kunanti Jawabmu (1963).
Kala itu pula Rima Melati mendapatkan namanya dari Presiden Soekarno. Ya, saat masih menjabat sebagai presiden, Soekarno memang kerap mengganti nama yang terkesan kebarat-baratan.
Mulanya, Rima curhat pada Soekarno setelah mengalami keguguran. Padahal, jika sang anak lahir sebagai perempuan, ia ingin memberinya nama Rima.
Soekarno pun lantas menyarankannya untuk menggunakan nama Rima itu. Lalu, dikombinasi dengan Melati sebagai nama belakang.
ADVERTISEMENT
Usai menikah dengan Ir. Herwindo, Rima Melati sempat vakum dari industri hiburan. Ia pun kembali di era '70-an dan langsung mendapat berbagai peran di film-film hebat.
Rima Melati bahkan memenangkan Piala Citra dari Festival Film Indonesia untuk pertama kali pada 1973. Kala itu, ia memenangkan Pemeran Utama Wanita Terbaik berkat film Intan Berduri.
Pada era '70-an ini, Rima Melati diketahui menikah lagi dengan aktor legendaris Frans Tumbuan. Rima dan Frans dikenal sebagai pasangan serasi yang di masanya sukses menjadi couple goals banyak orang di Indonesia.
Ketika industri perfilman Indonesia berkembang pesat di era '80-an, Rima Melati tentu menjadi salah satu aktris yang paling rajin muncul di layar bioskop.
Beberapa filmnya di era ini adalah Kupu-Kupu Putih (1984), Tinggal Landas buat Kekasih (1985), Pondok Cinta, (1986), Biarkan Bulan Itu (1987) dan Arini II (Biarkan Kereta Itu Lewat) (1989).
ADVERTISEMENT
Hebatnya, Rima masuk nominasi di Festival Film Indonesia berkat film-film tersebut. Meski tidak menang, ini tentu jadi torehan berharga baginya.
Namun, di era '80-an, tepatnya pada 1989, Rima Melati didiagnosis menderita kanker payudara. Demi sembuh dari penyakitnya, ia bahkan sempat berobat hingga ke Belanda.
Rima Melati butuh waktu cukup lama untuk pulih. Namun, di era '90-an, ia masih sempat main di film Sesal dan bahkan menyutradarai film Api Cinta Antonio Blanco (1997).
Memasuki era 2000-an, Rima Melati masih terus eksis di industri hiburan. Ia bermain di berbagai film keren, termasuk Banyu Biru (2004), Ungu Violet (2005), dan Ayah, Mengapa Aku Berbeda?.
Sejak 2012, Rima memang mulai tidak aktif lagi sebagai aktris. Ia lebih banyak berkarier sebagai perancang busana dan aktivis kanker payudara serta anti rokok.
ADVERTISEMENT
Frans Tumbuan, suaminya, meninggal pada 2015. Hal ini tentu menyisakan duka mendalam bagi Rima Melati.
Kini, Rima telah berpulang. Ia pun meninggalkan dua anaknya, Aditya Tumbuan dan Adinda Tumbuan.