Respons Netflix soal Adegan Sinetron Dari Jendela SMP Mirip Squid Game

Poster Squid Game. Foto: IMDb

Sinetron Dari Jendela SMP jadi sorotan netizen karena dituding plagiat serial asal Korea Selatan, Squid Game, yang tayang di Netflix.

Sinetron Dari Jendela SMP dituding menjiplak Squid Game lewat adegan Dolanan Game. Dalam adegan itu menampilkan anak-anak melakukan permainan.

Para pemain memakai jaket wana hijau-hitam dan celana training. Di bagian kanan jaket terdapat nomor peserta.

Para petugas yang mengawasi juga memakai penutup muka. Namun tidak ada simbol segitiga, bulat, dan kotak. Mereka menggunakan topeng dengan sosok menyeramkan.

Netflix Tanggapi Adegan Sinetron Dari Jendela SMP Mirip Squid Game

Adegan di serial Squid Game. Foto: Netflix

Para peserta memainkan beberapa permainan. Di antaranya lompat tali, mobil-mobilan kulit jeruk, dan tarik tambang. Mereka melakukan permainan demi dapat hadiah uang dengan total Rp 20 juta.

Selain itu, ada papan berisi foto dan nomor para peserta. Wajah mereka diberi tanda silang usai gagal dalam permainan.

Netflix Indonesia memberikan tanggapan mengenai hal itu lewat kicauan di Twitter. Mereka membalas kicauan dari akun Twitter @moviemenfes.

“Squid Game (2021) dengan kearifan lokal mvs,” tulis akun @moviemenfes, yang kerap membagi berbagai informasi seputar perfilman.

Netflix Indonesia membalas kicauan tersebut dengan GIF yang memperlihatkan salah satu pemain Squid Game, Lee Jung Jae. Dalam GIF tersebut menampilkan sang aktor lagi tertawa.

Sejumlah netizen juga mengomentari kicauan akun @moviemenfes tentang adegan dalam sinetron Dari Jendela SMP yang mirip dengan Squid Game. Salah satunya soal izin. “Serius nanya emang mereka sudah izin, ya? Copyright-nya itu hmm,” tulisnya.

Selain itu, ada yang juga warganet yang berkomentar bagaimana jika adegan dalam sinetron Dari Jendela SMP yang mirip Squid Game diketahui netizen Korea Selatan. “Minn, kalau ketahuan Korea gimana, ya,” tulisnya.

Beberapa netizen menanggapi pertanyaan tersebut. “Mjb habis dirujak sama Knetz. Heol, mengapa mereka selalu meniru kita? Apakah mereka tidak mempunyai ide sendiri?” tulis seorang netizen.