Selebgram Akbar Hendar Dituding Pernah Lakukan Kekerasan terhadap Mantan Pacar

Akbar Hendar. Foto: Instagram/@akbarhendar

Selebgram Akbar Hendar tengah menjadi sorotan. Ia dituding pernah melakukan tindakan kekerasan kepada mantan kekasihnya, Alia.

Melalui unggahan di akun Instagram @aliaazmr, Alia menceritakan perlakuan tak menyenangkan yang ia dapat dari mantan kekasihnya tersebut.

Alia menyebutkan bahwa hubungan pacaran yang sempat ia jalani bersama Akbar Hendar terbilang toxic relationship. Ia mengaku, kebahagiaan serta keromantisan yang kerap mereka bagikan di Instagram tak seperti kenyataan.

"Something that u guys should know. Hubungan yang kalian lihat di Instagram berbanding terbalik 70% sama di real life. Setahun belakang hubungan gue sama Akbar toxic banget, verbal + abusive. Gue baru berani cerita ke orang-orang terdekat gue kalau hubungan gue abusive setelah putus. Cuma orang-orang yang gue percaya, sahabat, temen deket, sama sepupu gue," tulis Alia.

Akbar Hendar. Foto: Instagram/@akbarhendar

"Apa yang kalian bayangkan tentang toxic relationship, gue dan Akbar pernah lakuin," tambah Alia di lain slide di unggahan Instagramnya.

Ia lantas menyebutkan beberapa bentuk kekerasan dan pelecehan yang didapatkan dari mantan kekasihnya itu. Salah satunya dalam bentuk verbal.

"Pertama kali abuse, Mei 2021, pas kita jadi relawan di Lembata. Pas itu gue juga inget banget, pas itu dia ngomong, 'kalau nggak karena adanya gue, lo cuma cewek SMA yang insecure-an' sambil nunjuk muka gue. Nggak akan pernah lupa," tulis Alia.

Lebih lanjut, perempuan berusia 19 tahun itu membeberkan kekerasan berupa fisik yang diterimanya dari Akbar Hendar yang membuatnya trauma hingga saat ini.

"Terparah yang bikin gue trauma ada di tanggal 4 Juli 2021. Gue udah pernah namanya dicekik, didorong, dijedotin, sampai mimisan ngucur kayak keran. Saking banyaknya darah, keluar nggak dari hidung gue doang, tapi dari mulut juga. Kebayang, kan, how hard I'm trying to survive selama ada di hubungan," tulisnya.

Kendati demikian, Alia mengatakan bahwa dirinya tak bisa menunjukkan potret-potret saat kejadian itu berlangsung atas alasan pribadi.

"Tadinya, gue punya foto-foto gue pas mimisan buat bukti, 2 bulan setelah kejadian, gue mutusin buat berdamai sama semuanya. Foto-foto gue hapusin, nggak ada jejak sama sekali. Tapi, gue nggak nyesel hapus foto itu. Itu bagian dari gue mencoba untuk berdamai sama keadaan," tulis Alia.

Atas hal itu, diakui Alia, ia kerap merasa terganggu ketika banyak pihak yang masih terus menanyakan kabar mantan kekasihnya hingga mendoakan mereka kembali bersatu.

"Makanya, terkadang ngeganggu banget kalau ada yang nanyain tentang Akbar di Instagram gue. Sampai ada yang ngedoain balikan padahal udah 6 bulan putus," tulisnya.

Alia, mantan kekasih Akbar Hendar. Foto: Instagram/@aliaazmr

Alasan Alia Bongkar tentang Kekerasan yang Diterima dari Akbar Hendar

Alia, di kolom caption unggahannya, mengutarakan alasan mengapa ia memberanikan diri untuk membongkar tindakan kekerasan dan pelecehan yang sempat diterima dari Akbar Hendar.

"Setelah gue cerita ini, gue pengen banget kalian yang lagi ada di hubungan toxic bisa sadar dan berani cerita ke orang terdekat," tulis Alia.

"Jangan sampe kaya gue. Sekarang gue lagi nyoba berdamai sama ingatan-ingatan kejadian itu. I decided buat going to therapist seenggaknya bisa membantu gue. Believe that you don't deserve treating like that. Selama ini gue mikirnya dia khilaf atau memang salah gue makannya dia semarah itu sampai main tangan. Tapi enggak. Apa pun salahnya nggak ada yang pantes buat ngelakuin kekerasan," sambungnya.

Sania Leonardo Jadi Saksi Alia Alami Kekerasan

Mengenai hal itu, selebgram Sania Leonardo mengaku menjadi salah satu saksi tindakan kekerasan yang dilakukan Akbar Hendar kepada Alia.

"Gue juga jadi saksi. Hehehe. Mangat Alia!" kata Sania di kolom komentar unggahan Alia.

Ya, Sania Leonardo, Alia, dan Akbar Hendar memang diketahui sempat menjadi bagian dari salah satu organisasi relawan yang sama guna mengabdi di barak pengungsian di sejumlah wilayah yang mengalami bencana alam di Indonesia. Di antaranya Lembata, Nusa Tenggara Timur, dan Masamba.