Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
3 Level Saham berdasarkan Kapitalisasi Pasar
1 Oktober 2024 18:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ada beberapa tingkatan level saham berdasarkan kapitalisasi pasar atau total nilai pasarnya. Memahami level-level saham ini akan membantu investor menentukan pilihan saham supaya bisa meraih keuntungan yang lebih besar.
Level-level Saham
Pengelompokkan level saham ditentukan berdasarkan kapitalisasi pasar. Beberapa level utama saham antara lain sebagai berikut.
1. First liner (Bluechip)
Saham ini kerap disebut juga dengan nama saham Bluechip. Saham pada tingkatan level ini termasuk saham unggulan karena memiliki kapitalisasi pasar yang tinggi. Kapitalisasi pasar bisa mencapai di atas Rp10 triliun.
Mengutip dari laman The Responsible Trader, pergerakan harga saham-saham tersebut stabil dan konsisten. Kemiringan tren naik saham-saham tersebut biasanya sebesar 30 hingga 45 derajat.
Saham tersebut cocok digunakan investor yang menginginkan stabilitas dan keamanan dalam jangka waktu. Selain itu, investor juga akan mendapatkan dividen secara rutin.
ADVERTISEMENT
Adapun beberapa contoh saham first liner antara lain BBRI, BBCA, ASII, UNVR, TLKM.
2. Second Liner (Mid Cap)
Level saham berikutnya, yakni second liner atau mid cap. Kemiringan tren naik saham-saham tersebut biasanya sebesar 45 hingga 60 derajat.
Saham pada level ini adalah saham dari perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar sedang sebesar Rp500 miliar sampai Rp10 triliun. Perusahaan di level ini biasanya sedang dalam tahap berkembang dan memiliki potensi pertumbuhan yang lebih tinggi.
Saham yang masuk dalam level saham second liner, yaitu SIDO, JPFA, LSIP.
3. Third Liner (Small Cap)
Saham third liner umum juga dikenal dengan sebutan saham small cap stock atau junk stocks. Saham yang berada di tingkatan ini memiliki kapitalisasi pasar di bawah Rp500 miliar.
ADVERTISEMENT
Saham ini memiliki tingkat volatilitas yang sangat tinggi dengan potensi pertumbuhan yang tinggi pula, tetapi juga disertai risiko yang besar.
Mengutip laman OCBC Sekuritas, karakteristik saham ini cocok bagi investor atau trader saham dengan tingkat risiko tinggi. Fluktuasi harga yang sangat besar ini memerlukan pemahaman yang mendalam dan kemampuan analisis yang kuat.
Jika tidak cermat, hal ini bisa menimbulkan kerugian yang ditandai dengan masuknya saham dalam kategori Unusual Market Activity (UMA).
(SA)