Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
5 Contoh Neraca Saldo Berdasarkan Jenis-jenisnya
4 Juli 2023 13:01 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 9 November 2023 10:55 WIB
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, neraca saldo kerap dijadikan sebagai acuan untuk meminimalkan terjadinya kesalahan. Sebab, setiap akun yang tercatat pada neraca saldo akan terlihat jumlahnya secara keseluruhan.
Berdasarkan hal tersebut, tak mengherankan bahwa neraca saldo memegang peranan penting terhadap kondisi perusahaan. Guna memahami jenis neraca yang satu ini dan contohnya, simak uraian artikel di bawah ini.
Pengertian Neraca Saldo
Mengutip buku Belajar Mudah Akuntansi Dasar oleh Siti Aisyah Siregar, neraca saldo adalah daftar nama-nama akun yang digunakan untuk mengetahui keseimbangan antara jumlah akhir dengan jumlah kredit yang terdapat dalam buku besar.
Neraca ini disusun secara sistematis sesuai kode akun yang bersumber dari buku besar perusahaan pada periode tertentu. Secara umum, neraca saldo dapat dibedakan menjadi tiga jenis, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Contoh Neraca Saldo
Sebagai bagian dari pembukuan pada seluruh akun yang terdapat dalam akun buku besar, neraca saldo memiliki berbagai jenis, salah satunya neraca saldo pada perusahaan dagang.
Merujuk buku Pengantar Akuntansi I Teori dan Praktik oleh Diyah Santi Hariyani, aturan mengenai debit dan kredit pada perusahaan dagang memiliki persamaan dengan perusahaan jasa.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, yang membedakan keduanya yakni keberadaan akun yang tak ditemukan pada perusahaan jasa. Berikut contoh neraca saldo berdasarkan jenis-jenisnya:
Contoh neraca saldo perusahaan dagang
Contoh neraca saldo perusahaan jasa
Contoh neraca saldo setelah penutupan
Contoh neraca saldo sederhana
Contoh neraca saldo setelah penyesuaian
Cara Menyusun Neraca Saldo
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sumber penyusunan neraca saldo berasal dari saldo-saldo akhir yang terdapat di buku besar. Berbagai saldo tersebut digolongkan berdasarkan kode akun yang tersedia.
Mengutip jurnal berjudul Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Secara Sederhana pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sorong oleh Wisang Candra Bintari, dkk., berikut cara membuat jurnal penyesuaian dari neraca saldo:
1. Susun jurnal
Penyusunan jurnal penyesuaian dapat dimulai ketika semua jurnal telah dibukukan ke dalam tiap-tiap rekening di buku besar. Sebelum hal tersebut dilakukan, informasi yang ada dapat digunakan untuk mengecek keseimbangan antara debit dengan kredit dari seluruh rekening yang ada dalam buku besar.
ADVERTISEMENT
2. Kumpulkan data
Selanjutnya mengumpulkan data yang diperlukan untuk membuat jurnal penyesuaian. Umumnya, terdapat beberapa transaksi yang kemungkinan belum tercatat dan belum sesuai dengan kondisi di akhir periode. Dengan demikian, data tersebut dikumpulkan dalam menyusun jurnal penyesuaian.
3. Susun neraca lajur
Fungsi penyusunan neraca ini untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan yang dimulai dari neraca saldo lalu disesuaikan dengan data yang ada pada jurnal penyesuaian. Lalu, saldo yang telah mengalami penyesuaian akan nampak pada neraca saldo.
4. Susun laporan
Setelah itu, laporan-laporan tersebut dapat disusun secara langsung pada neraca lajur.
5. Susun jurnal penutupan
Bila rekening pada buku besar telah disesuaikan, jurnal penutupan dapat disusun.
6. Susun neraca saldo
Guna mengecek keseimbangan antara debit dan kredit pada rekening yang masih terbuka, dilakukan penyusunan neraca saldo setelah penutupan.
Pada langkah ini akan mencantumkan rekening riil saja dan tak termasuk nominal yang sudah ditutup. Sumber data keuangan untuk menyusun neraca saldo setelah penutupan berasal dari buku besar setelah posting penutupan.
ADVERTISEMENT
7. Sesuaikan dengan laporan keuangan
Setelah itu, lakukan penyesuaian kembali pada laporan keuangan dengan mengembalikannya pada rekening normal. Kemudian hitung keseimbangan antara jumlah saldo debit dengan jumlah saldo kredit. Apabila keduanya terdapat perbedaan, dapat dipastikan bahwa data di dalamnya terjadi kesalahan.
(NDA)