Konten dari Pengguna

5 Jenis Model Pengambilan Keputusan dan Manfaatnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
11 November 2024 13:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi model pengambilan keputusan. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi model pengambilan keputusan. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Model pengambilan keputusan adalah kerangka atau pendekatan yang digunakan untuk membantu individu atau organisasi dalam membuat pilihan yang tepat.
ADVERTISEMENT
Dengan model ini, pengambilan keputusan akan melalui berbagai teknik dan strategi, mulai dari memahami situasi, menganalisis opsi yang ada, hingga memilih solusi terbaik.
Jika pengambilan keputusan lebih sistematis dan terstruktur, hal ini dapat meminimalkan risiko dan membantu meningkatkan hasil keputusan yang diambil secara optimal.

Jenis-jenis Model Pengambilan Keputusan

Ilustrasi model pengambilan keputusan. Foto: Unsplash
Ada beberapa jenis model pengambilan keputusan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa di antaranya yang dirangkum dari laman Runn.

1. Model Rasional (Rational Decision-Making Model)

Model rasional adalah model yang berbasis pada logika dan analisis data. Model ini mengharuskan pengambilan keputusan berdasarakan pada evaluasi objektif terhadap opsi-opsi yang ada.
Biasanya, model rasional digunakan dalam pengambilan keputusan yang kompleks dan penting, seperti investasi bisnis atau strategi pemasaran.
ADVERTISEMENT

2. Model Intuitif (Intuitive Decision-Making Model)

Model intuitif mengandalkan insting atau perasaan pengambil keputusan. Model ini dapat digunakan dalam situasi yang membutuhkan keputusan cepat atau dalam kondisi yang tidak dapat diukur secara objektif.
Walaupun kurang ilmiah, model ini juga digunakan oleh pemimpin atau eksekutif yang memiliki pengalaman dan intuisi kuat.

3. Model Incremental (Incremental Decision-Making Model)

Dalam model ini, keputusan diambil secara bertahap dan disesuaikan dengan kondisi yang ada. Setiap langkah keputusan bergantung pada hasil dari langkah sebelumnya.
Model ini cocok untuk menghadapi masalah yang dinamis dan memerlukan penyesuaian secara berkelanjutan, misalnya, saat melakukan perubahan dalam kebijakan perusahaan.

4. Model Pengambilan Keputusan Berbasis Bukti (Evidence-Based Decision-Making Model)

Model ini melibatkan pengambilan keputusan berdasarkan data dan bukti konkret. Misalnya, keputusan dalam bidang medis atau keuangan menggunakan model berbasis bukti untuk memastikan keakuratannya. Model ini membantu pengambil keputusan untuk lebih objektif dengan menggunakan hasil riset atau studi.
ADVERTISEMENT

5. Model Partisipatif (Participative Decision-Making Model)

Dalam model partisipatif, keputusan dibuat dengan melibatkan anggota tim atau pemangku kepentingan lainnya. Model ini memungkinkan pengambil keputusan untuk mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan masukan dari berbagai pihak. Model ini sering diterapkan dalam pengambilan keputusan di perusahaan untuk membangun rasa tanggung jawab bersama.

Manfaat Model Pengambilan Keputusan

Ilustrasi model pengambilan keputusan. Foto: Unsplash
Model pengambilan keputusan memiliki banyak manfaat, terutama dalam menghadapi perubahan pasar, ketidakpastian ekonomi, serta persaingan yang ketat.
Dikutip dari laman Indeed, berikut beberapa alasan mengapa model pengambilan keputusan diperlukan.

1. Membantu Mengurangi Risiko

Dengan proses yang terstruktur, model pengambilan keputusan dapat membantu mengurangi risiko kegagalan. Keputusan yang diambil menjadi lebih terukur karena didukung oleh data, analisis, atau pengalaman.
ADVERTISEMENT

2. Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi

Penggunaan model dapat mempercepat pengambilan keputusan dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil memiliki dasar kuat. Efektivitas ini penting untuk menghadapi tantangan yang muncul secara tiba-tiba di lingkungan bisnis.

3. Memfasilitasi Kerja Tim

Dalam model partisipatif, tim dapat berkolaborasi dan memberikan masukan untuk mencapai solusi yang lebih komprehensif. Selain itu, kerja sama dalam pengambilan keputusan meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab di antara anggota tim.

4. Mengoptimalkan Sumber Daya

Pengambilan keputusan yang tepat akan membantu organisasi dalam mengalokasikan sumber daya secara optimal, baik sumber daya manusia, waktu, maupun dana. Hal ini penting untuk memaksimalkan keuntungan dan mencapai tujuan bisnis dengan lebih efisien.
(NDA)