Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
5 Komponen Laporan Keuangan Menurut Peraturan Standar Akuntansi Keuangan
2 November 2023 13:19 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan yang perlu dibuat suatu perusahaan pada periode tertentu. Penyusunannya pun harus sesuai dengan komponen yang telah ditetapkan Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
ADVERTISEMENT
Merujuk Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1, komponen laporan keuangan terdiri dari berbagai laporan transaksi keuangan seperti laba/rugi, neraca, perubahan modal/ekuitas, arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan sering juga disebut sebagai produk akhir dari proses akuntansi. Tujuan penyusunannya adalah untuk menyediakan sebuah informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, serta perubahan yang terjadi pada keuangan suatu perusahaan.
Setelah itu, laporan keuangan akan dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan atau kebijakan. Di bawah ini akan dijabarkan lebih detail mengenai komponen penyusunannya.
Komponen Laporan Keuangan
Merangkum dari buku Ekonomi SMA/MA Kls XII yang ditulis Indrastuti, dkk, berikut komponen laporan keuangan sesuai dengan yang termaktub dalam PSAK 1 tentang Penyajian Laporan keuangan.
1. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan finansial perusahaan yang berfungsi untuk mengetahui pengeluaran dan pemasukan dalam bisnis secara detail. Isi dari laporan ini ialah data-data pendapatan sekaligus beban atau utang yang ditanggung perusahaan.
ADVERTISEMENT
Pada umumnya, laporan ini dibuat untuk menjelaskan kondisi keuangan perusahaan dalam periode tertentu. Sebagian besar laporan laba rugi dikerjakan pada akhir tahun atau akhir bulan dan sesuai ketentuan di perusahaan tersebut.
Terdapat dua jenis laporan laba rugi yang biasa digunakan di dunia bisnis, yakni laporan laba rugi single step dan laporan laba rugi multiple step.
2. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas alias cashflow merupakan catatan keuangan yang berisi informasi tentang pemasukan dan pengeluaran selama satu periode. Laporan ini akan berguna ketika seorang akuntan akan mengevaluasi struktur keuangan (likuiditas dan solvabilitas), serta aktiva bersih perusahaan.
Tak hanya itu, akuntan juga bisa memanfaatkannya sebagai strategi adaptif menghadapi perubahan keadaan dan peluang. Laporan arus kas juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu arus kas langsung dan arus kas tidak langsung.
ADVERTISEMENT
3. Laporan Perubahan Modal
Laporan keuangan perusahaan jasa berikutnya adalah jenis laporan perubahan modal yang digunakan untuk pelaporan jika terdapat perubahan modal dalam perusahaan yang terjadi pada periode tertentu.
Laporan perubahan modal berisi tentang besarnya perubahan modal keuangan yang terjadi dalam suatu perusahaan. Dengan begitu, akuntan dapat memiliki gambaran terhadap perencanaan perusahaan ke depan.
Komponen yang diperlukan untuk membuat laporan perubahan modal adalah modal yang dimiliki perusahaan di awal periode berjalan, pengambilan dana pribadi oleh pemilik bisnis, serta jumlah laba dan rugi bersih dalam periode tersebut.
Oleh karena itu, sebelum membuat laporan perubahan modal, setiap perusahaan harus membuat laporan laba rugi terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
4. Neraca
Neraca atau bisa juga disebut sebagai balance sheet merupakan sebuah laporan keuangan perusahaan yang menunjukkan kondisi, informasi, dan posisi keuangan suatu bisnis dalam periode tertentu. Laporan neraca penting bagi perusahaan agar bisa merencanakan proyek ke depan.
Untuk menyusun laporan neraca perusahaan, terdapat beberapa komponen neraca yang perlu disiapkan di antaranya jumlah aktiva baik berupa harta atau aset, kewajiban berupa utang, dan ekuitas atau modal perusahaan. Adapun unsur dari neraca, yaitu aset, liabilitas (liability), dan ekuitas.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan mengacu pada informasi tambahan yang membantu menjelaskan bagaimana perusahaan sampai pada angka laporan keuangannya. Catatan ini juga membantu menjelaskan penyimpangan atau anggapan inkonsistensi dalam metodologi akun tahun ke tahun.
Catatan atas laporan keuangan bukanlah hal yang wajib, melainkan hanya untuk memberikan kejelasan pada yang membutuhkannya tanpa memiliki informasi yang ditempatkan di kolom pernyataan.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, informasi yang termasuk dalam catatan atas laporan keuangan sering kali penting karena dapat mengungkapkan masalah mendasar terhadap kesehatan keuangan perusahaan.
(NDA)