Konten dari Pengguna

5 Nilai Strategis OJK untuk Ciptakan Industri Keuangan yang Sehat

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
7 Januari 2025 11:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Foto: Anggi Dwiky Darmawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Foto: Anggi Dwiky Darmawan/kumparan
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga independen yang memiliki peran penting dalam mengatur, mengawasi, dan melindungi sektor jasa keuangan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam melaksanakan tugasnya, OJK memiliki nilai-nilai strategis sebagai landasan operasional dan etika kerja. Tujuannya adalah untuk menciptakan industri keuangan yang sehat.
Nilai strategis OJK pun tidak hanya berfokus pada sektor keuangan, tetapi juga dampaknya terhadap perekonomian nasional. Apa saja nilai-nilai tersebut? Berikut informasinya.

Nilai Strategis OJK

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Mengutip laman resminya, berikut nilai-nilai strategis yang diterapkan OJK dalam menjalankan tugas pengawasan, pengaturan, dan perlindungan sektor jasa keuangan di Indonesia.

1. Integritas

Integritas adalah bertindak objektif, adil, dan konsisten sesuai kode etik dan kebijakan organisasi dengan menjunjung tinggi kejujuran dan komitmen.

2. Profesionalisme

Profesionalisme adalah bekerja dengan penuh tanggung jawab berdasarkan kompetensi yang tinggi untuk mencapai kinerja terbaik.

3. Sinergi

Sinergi adalah berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal secara produktif dan berkualitas.
ADVERTISEMENT

4. Inklusif

Inklusif adalah terbuka dan menerima keberagaman pemangku kepentingan serta memperluas kesempatan dan akses masyarakat terhadap industri keuangan.

5. Visioner

Visioner adalah memiliki wawasan yang luas dan mampu melihat kedepan (Forward Looking) serta dapat berpikir di luar kebiasaan (Out of The Box Thinking).​

Tugas OJK

Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011, OJK bertanggung jawab dalam menjaga stabilitas sistem keuangan, melindungi konsumen, dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebagai badan independen, OJK tidak terikat pada pemerintah, tetapi bertanggung jawab langsung ke Presiden Republik Indonesia. Berikut tugas utama OJK:

1. Mengatur dan Mengawasi Sektor Perbankan

Salah satu tugas utama OJK adalah mengatur dan mengawasi kegiatan perbankan di Indonesia. Pengawasan ini bertujuan menjaga stabilitas sektor perbankan agar dapat mendukung perekonomian nasional. Tugas ini mencakup:
ADVERTISEMENT

2. Mengawasi Pasar Modal

OJK juga bertugas mengawasi aktivitas di pasar modal, termasuk perdagangan saham, obligasi, dan instrumen keuangan lainnya. Dengan pengawasan ini, OJK memastikan pasar modal menjadi tempat yang aman dan tepercaya untuk investasi. Tugas ini mencakup:

3. Mengatur dan Mengawasi Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)

IKNB mencakup berbagai sektor seperti asuransi, dana pensiun, perusahaan pembiayaan, dan fintech. OJK bertugas:
ADVERTISEMENT

4. Melindungi Konsumen dan Masyarakat

Perlindungan konsumen adalah salah satu prioritas utama lembaga negara ini. OJK juga aktif dalam memerangi pinjaman online ilegal yang merugikan masyarakat. Dalam hal ini, OJK bertugas:

5. Mendukung Stabilitas Sistem Keuangan

OJK bekerja sama dengan Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. OJK memantau risiko sistemik yang dapat memengaruhi perekonomian nasional dan mengambil langkah-langkah pencegahan.
(NDA)