Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
5 Perbedaan Asuransi Kesehatan dan BPJS, Apa Saja?
4 Oktober 2023 10:18 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam memberikan jaminan sosial dalam bentuk kesehatan, pemerintah resmi mengeluarkan program BPJS pada 2014. Program BPJS pun masih berlangsung hingga saat ini, bahkan seluruh lapisan masyarakat diwajibkan memilikinya.
ADVERTISEMENT
Adapun fungsi dari BPJS hampir serupa dengan asuransi kesehatan dari rumah sakit swasta. Meski begitu, tetap terdapat sejumlah perbedaan antara asuransi kesehatan dan BPJS. Apa saja perbedaan asuransi kesehatan dan BPJS?
Bagi masyarakat yang masih kesulitan membedakan antara asuransi kesehatan dan BPJS, simak informasi lengkapnya dalam uraian artikel di bawah ini.
Perbedaan Asuransi Kesehatan dan BPJS
Menurut informasi yang telah Berita Bisnis rangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa perbedaan asuransi kesehatan dan BPJS.
1. Batas Limit
Asuransi kesehatan swasta pada umumnya memiliki beberapa pilihan batas limit yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan peserta. Hal ini bertujuan untuk memberi peserta fleksibilitas dalam menentukan sejauh mana cakupan kesehatan yang mereka inginkan.
Sementara itu, BPJS tidak memiliki batas limit untuk biaya pengobatan. Dengan kata lain, semua biaya pengobatan peserta akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak BPJS tanpa perlu khawatir perihal adanya batasan tertentu.
ADVERTISEMENT
2. Biaya Premi
Biaya premi merupakan iuran yang harus dibayarkan oleh peserta asuransi setiap bulan sesuai dengan jenis layanan yang mereka pilih. Pada asuransi kesehatan swasta, besaran premi umumnya bergantung dari jenis asuransi yang dipilih.
Sementara itu, BPJS membagi besaran biaya preminya menjadi tiga kelas, yaitu kelas 1-3. Peserta BPJS dapat memilih kelas sesuai dengan kemampuan finansial mereka, di mana kelas 1 memiliki premi tertinggi dan kelas 3 memiliki premi terendah.
3. Layanan
Asuransi kesehatan swasta seringkali memiliki proses yang lebih sederhana. Peserta pun dijamin bisa mendapatkan layanan dengan cepat sesuai dengan jenis asuransi yang mereka pilih. Proses pengurusannya juga tidak selalu melibatkan tahapan rujukan yang rumit.
ADVERTISEMENT
Asuransi kesehatan swasta bahkan memberikan fleksibilitas kepada pesertanya untuk memilih rumah sakit yang mereka inginkan. Biaya pengobatannya juga akan ditanggung oleh perusahaan asuransi, bahkan beberapa asuransi memiliki jaringan internasional.
Berbeda dengan BPJS, yang mana memiliki proses lebih rumit dalam menerima layanan kesehatan. Peserta harus melewati beberapa tahap pemeriksaan di fasilitas kesehatan tingkat pertama sebelum dirujuk ke fasilitas tingkat dua atau tiga jika dibutuhkan.
Proses pemeriksaan pun dapat memakan waktu, terutama jika peserta harus menunggu rujukan untuk perawatan yang lebih lanjut. Di sisi lain, peserta BPJS pun hanya dapat menerima perawatan di rumah sakit yang bekerjasama dengan program besutan pemerintah ini.
4. Penyakit yang Ditanggung
Meski prosedur untuk mendapatkan layanannya cukup panjang, BPJS memberikan pelayanan yang lebih lengkap daripada asuransi kesehatan. Tidak hanya rawat inap dan rawat jalan, peserta BPJS pun akan mendapatkan biaya melahirkan termasuk operasi caesar, perawatan gigi, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Sementara pada asuransi kesehatan swasta, biasanya akan ada riders atau tambahan biaya jika peserta ingin menggunakannya untuk penyakit kritis, melahirkan, gigi, dan lain sebagainya. Makin banyak riders yang diambil, umumnya makin mahal juga premi yang dibebankan kepada peserta.
5. Syarat dan Ketentuan Pengajuan
Keanggotaan BPJS Kesehatan wajib bagi seluruh kalangan masyarakat dengan tujuan untuk menyediakan perawatan kesehatan yang merata. Karena itu, proses pendaftarannya lebih sederhana dan tidak memerlukan pemeriksaan medis yang mendalam.
Berbeda dengan asuransi kesehatan swasta yang seringkali memerlukan pemeriksaan medis dan pemahaman mengenai kondisi kesehatan tertentu. Ini tentunya dapat membatasi akses bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang memiliki riwayat kesehatan cukup kompleks.
(NDA)