Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
6 Dampak dari Inflasi yang Tinggi Terhadap Nilai Uang
15 Oktober 2024 11:45 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ketika inflasi naik, nilai uang akan menurun secara terus-menerus atau kontinu. Turunnya nilai uang ini dapat menyulitkan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki penghasilan rendah.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut dampak dari inflasi yang tinggi terhadap nilai uang dan bagaimana hal tersebut memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat.
Dampak dari Inflasi yang Tinggi Terhadap Nilai Uang
Merujuk buku Mengenal Uang karangan Febby Mutiara Rahayu, berikut beberapa dampak dari inflasi yang tinggi terhadap nilai uang.
1. Penurunan Daya Beli
Dampak paling langsung dari inflasi yang tinggi adalah penurunan daya beli. Ini berarti uang yang dimiliki sekarang tidak bisa membeli barang atau jasa sebanyak yang bisa dibeli sebelumnya.
Misalnya, jika inflasi di atas 10%, harga barang-barang pokok seperti makanan, bahan bakar, atau pakaian akan naik, dan uang yang sama jumlahnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
2. Penurunan Nilai Tabungan
Inflasi yang tinggi juga berdampak pada nilai tabungan. Uang yang disimpan di bank dengan bunga rendah tidak akan tumbuh cukup cepat untuk mengimbangi kenaikan harga barang.
Misalnya, jika tingkat bunga tabungan yang dimiliki adalah tiga persen per tahun, tetapi inflasi berada di angka lima persen, nilai riil tabungan akan berkurang. Hal ini mendorong masyarakat untuk mencari bentuk investasi lain yang lebih menguntungkan, seperti properti atau saham.
3. Biaya Hidup Lebih Tinggi
Inflasi menyebabkan biaya hidup meningkat secara keseluruhan. Orang-orang harus membayar lebih untuk barang dan jasa yang sama. Biaya makanan, bahan bakar, dan perumahan, sering kali menjadi sektor yang paling terdampak oleh inflasi tinggi.
Hal ini bisa menyebabkan ketidakstabilan ekonomi, terutama bagi kelompok dengan pendapatan menengah ke bawah yang penghasilannya cenderung tetap.
ADVERTISEMENT
4. Ketidakpastian Ekonomi
Ketika inflasi naik terlalu tinggi, masyarakat dan pelaku bisnis bisa kehilangan kepercayaan terhadap stabilitas ekonomi. Mereka mungkin menunda pembelian atau investasi, atau menunggu situasi ekonomi membaik.
Kondisi ini pun dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan siklus ketidakpastian, sehingga berujung pada penurunan investasi dan produktivitas.
5. Nilai Tukar Mata Uang Menurun
Inflasi yang tinggi juga bisa memengaruhi nilai tukar mata uang suatu negara. Ketika inflasi lebih tinggi di dalam negeri dibanding negara lain, nilai tukar mata uang negara tersebut bisa melemah di pasar internasional.
Ini menyebabkan barang impor menjadi lebih mahal dan membuat perusahaan-perusahaan yang tergantung pada bahan baku impor menghadapi tekanan biaya yang lebih besar.
6. Kesenjangan Sosial yang Meningkat
Inflasi sering kali berdampak lebih besar pada kelompok berpenghasilan rendah yang sebagian besar pendapatannya digunakan untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kelompok yang memiliki aset seperti properti atau saham cenderung lebih terlindungi dari inflasi karena nilai aset tersebut sering naik seiring dengan inflasi. Ini bisa memperburuk kesenjangan sosial dan ekonomi di masyarakat.
Cara Menjaga Nilai Uang dari Inflasi
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga nilai uang dari inflasi agar tetap stabil, antara lain.
ADVERTISEMENT
(NDA)