Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
7 Agenda G20 Indonesia 2022, Ini Daftarnya
17 Maret 2022 7:55 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 28 Maret 2022 12:10 WIB
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan secara virtual saat Pertemuan Tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 (G20 FMCBG) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (17/2/2022). Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/bd27b5506c48b4d98db9e503ea8594ac705652f4331a64ffda200cefd3170bef.jpg)
ADVERTISEMENT
Mulai dari Desember 2021 hingga November 2022 Indonesia diamanatkan menjadi tuan rumah acara ekonomi G20 . Apa saja agenda G20 Indonesia? Simak 7 agenda pembahasan yang akan dibahas dalam forum bergengsi ini.
ADVERTISEMENT
Forum G20 2022 akan dihadiri oleh kepala negara, menteri keuangan, dan gubernur bank sentral dari tiap negara. Perhelatannya diadakan setiap tahun oleh negara anggota dengan sistem penyerahterimaan presidensi .
Sejumlah isu perekonomian dibahas dalam forum ekonomi internasional ini. Sejak dibentuk pada tahun 1999, G20 sudah menyelesaikan beberapa masalah ekonomi, salah satunya krisis finansial di tahun 2008 yang menyebabkan raksasa dunia kolaps.
Tahun ini, Indonesia sebagai tuan rumah G20 mengusung tema “Recover Together Recover Stronger”. Apa saja agenda G20 Indonesia dan jenis pertemuannya ? Untuk mengetahui lebih jelas, mari simak penjelasan berikut.
Agenda G20 Indonesia
Mengutip laman Kementerian Keuangan, agenda G20 Indonesia terdiri dari 7 poin utama yang berfokus pada sektor kesehatan, ekonomi digital, dan energi yang berkelanjutan. Ketujuh agenda tersebut merupakan wujud langkah nyata pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
1. Exit Strategy
Agenda Exit Strategy diperlukan untuk mendukung pemulihan ekonomi yang adil. Dalam praktiknya, semua negara akan diminta mengeluarkan kebijakan countercyclical baik dari sisi fiskal, moneter, dan regulasi keuangan.
Forum G20 akan membahas strategi penarikan stimulus perekonomian yang tidak mengganggu keberlanjutan pemulihan ekonomi itu sendiri. Harapannya program dapat terkoordinasi dan terkomunikasi dengan baik untuk melakukan pemulihan ekonomi jangka pendek.
2. Scarring Effect
Scarring Effect bertujuan untuk mengatasi luka pandemi dalam jangka menengah dan panjang. Masalah yang dibahas mencakup turunnya produktivitas investasi dan banyaknya pengangguran.
3. Sistem Pembayaran Digital
Memasuki zaman serba teknologi, inovasi sistem pembayaran perlu digeser ke arah digital. Ini mencakup transaksi perdagangan internasional dan digital currency yang belakangan gencar dilakukan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Keuangan berkelanjutan juga akan menjadi fokus pembahasan terkait perubahan iklim. Harapannya, ekonomi hijau bisa lebih adil, terjangkau, adjust dan affordable.
4. Sustainable Finance
Sustainable Finance atau pembiayaan berkelanjutan memfokuskan tujuannya pada keberlanjutan dan pembiayaan perubahan iklim yang kredibel. Langkah ini bisa menciptakan keadilan bagi semua negara.
Bank Indonesia mengelompokkan topik ini pada risiko iklim, transisi menuju ekonomi rendah karbon, dan keuangan berkelanjutan dari sudut pandang makro ekonomi dan stabilitas keuangan.
5. Inklusi Keuangan
Agenda inklusi keuangan perlu diaktifkan untuk membantu pendanaan UMKM. Mengutip laman Bank Indonesia, topik ini juga menyinggung pemanfaatan sistem open banking untuk mendorong produktivitas, mendukung ekonomi, dan keuangan inklusif bagi komunitas yang belum terjangkau layanan keuangan secara maksimal.
ADVERTISEMENT
6. International Taxation
Agenda International Taxation dilakukan untuk memformulasikan hak pemajakan terhadap keuntungan dari perusahaan-perusahaan multinasional. Misalnya, bidang digital yang memiliki sumber perusahaan di satu negara, namun pasalnya berada di negara lain.
Sehingga, ia memperoleh pendapatan dari berbagai negara. Dalam agenda International Taxation, situasi ini akan diatur hak pemajakannya dengan rinci dan terstruktur.
7. Cross-border Payment
Cross-border payment menjadi isu yang sangat penting dari sisi perkembangan sistem pembayaran. Seiring berkembangnya digital teknologi dan ekonomi, solusi cross-border payment terus digalakkan pemerintah. Sistem pembayaran lintas negara ini diharapkan bisa mendorong percepatan dan perluasan akses sistem keuangan.
Jenis Pertemuan G20
Mengutip dari situs resmi Bank Indonesia (BI), berikut beberapa jenis pertemuan pada saat G20, yakni.
ADVERTISEMENT
1. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) atau Summit
Merupakan klimaks dari proses pertemuan G20, yaitu rapat tingkat kepala negara atau pemerintahan.
2. Pertemuan Tingkat Menteri dan Deputi atau Ministerial and Deputies Meetings
Diadakan di masing-masing area fokus utama forum. Pada Finance Track, Ministerial Meetings dihadiri oleh menteri keuangan dan gubernur bank sentral, yang disebut Finance Ministers and Central Bank Governors Meetings (FMCBG). Sementara pertemuan para deputi disebut Finance and Central Bank Deputies Meetings (FCBD).
3. Kelompok Kerja atau Working Groups
Beranggotakan para ahli dari negara G20, Working Groups menangani isu-isu spesifik yang terkait dengan agenda G20 yang lebih luas, yang kemudian dimasukkan ke dalam segmen kementerian dan akhirnya KTT.
Itulah 7 agenda yang akan dibahas dalam tiga forum pertemuan G20 yang dilaksanakan di Indonesia selama tahun 2022. Semoga dengan adanya kegiatan ini, perekonomian dunia segera pulih dan membaik pasca Covid-19 serta memiliki dampak positif bagi perekonomian global.
ADVERTISEMENT
(SRS)