Apa Itu G20 Indonesia? Intip Sejarah dan Tujuan Pendiriannya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
15 Maret 2022 14:10 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi G20 Indonesia. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi G20 Indonesia. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menjalin kerja sama dengan berbagai negara di dunia dapat dilakukan melalui berbagai forum. Salah satunya adalah Group of Twenty atau G20. Lalu, apa itu G20 Indonesia? Kamu dapat menyimak penjelasan selengkapnya melalui artikel di bawah ini.
ADVERTISEMENT
Selama satu tahun penuh, Indonesia secara secara resmi memegang Presidensi G20 tahun 2022. Serangkaian kegiatan G20 diadakan sejak Desember 2021 hingga 30 November 2022 pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT).
Tentunya sebagai tuan rumah, Indonesia akan mengerahkan segala usaha untuk membuktikan persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis selama pandemi.

Apa Itu G20?

Ilustrasi G20 Indonesia. Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
Apa itu G20? Melansir laman resmi Bank Indonesia, G20 merupakan sebuah forum kerja sama multilateral yang beranggotakan 19 negara utama dan juga Uni Eropa (EU).
Forum G20 merupakan bentuk representasi lebih dari 60 persen populasi di Bumi, 75 persen perdagangan global, 80 persen ekonomi, dan Produk Domestik Bruto (PDB) di dunia.
Kelompok ini telah dibentuk sejak 1999 sebagai forum yang menjembatani negara maju dan berkembang untuk menghadapi tantangan perekonomian global di abad ke-21.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Kamus Hubungan Internasional dan Hubungan Diplomasi karya Khasan Ashari (2020), awalnya G20 dibentuk sebagai forum komunikasi.
Forum tersebut bertujuan untuk merespons krisis ekonomi global yang terjadi pada akhir 1900-an. Karena berjalan dengan strategis, G20 menjadi komite pengarah perekonomian dan pembangunan global hingga saat ini.

Sejarah G20

Ilustrasi G20 Indonesia. Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
Menyadur dari situs resmi SHERPA G20 Indonesia, sejarah G20 tak terlepas dari kekecewaan komunitas internasional terhadap kegagalan G7 dalam mencari solusi permasalahan perekonomian global yang dihadapi saat itu.
Anggota G7 sendiri terdiri atas Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat (AS). Mulanya pada 1999, atas saran dari para Menteri Keuangan G7, Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara G20 mulai mengadakan pertemuan untuk membahas respons terhadap krisis keuangan global 1997-1999.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada 14-15 November 2008, Presiden Amerika Serikat George W. Bush mengundang para pemimpin negara-negara G20 dalam KTT G20 untuk pertama kalinya. Pertemuan itu dilakukan untuk melakukan koordinasi dan perundingan dalam menghadapi dampak krisis keuangan yang saat itu tengah terjadi di Amerika Serikat.
Pada 1-2 April 2009, untuk melanjutkan perundingan sebelumnya, para pemimpin negara G20 pun memutuskan untuk kembali melakukan pertemuan dengan London sebagai tuan rumah (Presidensi) KTT G20 kedua di bawah koordinasi Perdana Menteri Inggris Gordon Brown.
Pertemuan KTT G20 ketiga kembali dilaksanakan di Pittsburg pada 24-25 September 2009, di bawah koordinasi Presiden Amerika Serikat Barrack Obama. Lalu berlanjut lagi pada KTT G20 keempat yang diadakan di Toronto pada 26-27 Juni 2010 di bawah koordinasi Perdana Menteri Kanada Stephen Harper.
ADVERTISEMENT
Pada tahun yang sama, KTT Seoul juga mengadakan pertemuan dengan Presiden Korea Lee Myung-Bak sebagai pemimpinnya pada 11-12 November 2010.
Sejak saat itu, G20 menjadi forum global yang semakin prestisius. Kemudian KTT selanjutnya diadakan secara berurutan di Cannes, Prancis (2011); Los Cabos, Mexico (2012); St. Petersburg, Rusia (2013); Brisbane, Australia (2014); Antalya, Turki (2015); Hangzhou, RRT (2016); Hamburg, Jerman (2017); Buenos Aires, Argentina (2018); Osaka, Japan (2019).

Anggota G20

Ilustrasi G20 Indonesia. Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Berdasarkan buku Indonesia Incorporated karya Zaynur Ridwan, forum G20 berisi negara-negara anggota dengan tingkat perekonomian yang besar. Setiap negara tersebut akan diwakili kepala negara, menteri, dan gubernur bank sentralnya.
Sebanyak 20 negara yang berpartisipasi akan dibagi ke dalam lima grup. Setiap tahunnya, salah satu anggota dari grup yang digilir akan mendapat kesempatan menjadi ketua G20.
ADVERTISEMENT
Agenda G20 dikoordinasikan oleh "Troika" atau tiga pihak, yakni ketua sebelumnya, ketua saat ini, dan ketua mendatang. Berikut ini daftar 20 negara anggota G20 di dunia, yaitu:

Tujuan Dibentuknya G20

Ilustrasi G20 Indonesia. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Dihimpun dari laman Bank Indonesia, terdapat beberapa tujuan dibentuknya G20 yang perlu kamu ketahui. Berikut penjabarannya:
1. Penanganan krisis keuangan global
Salah satu kesuksesan terbesar G20 adalah dukungannya dalam mengatasi krisis keuangan global, khususnya yang terjadi pada 2008. G20 telah banyak mengubah wajah tata kelola keuangan global dalam skala sangat besar.
2. Kebijakan pajak
G20 telah memacu Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) untuk mendorong pertukaran informasi terkait pajak. Pada 2012, G20 bersama OECD juga menghasilkan cikal bakal Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) yang kemudian difinalisasikan pada 2015.
ADVERTISEMENT
3. Isu lainnya
G20 juga turut berperan dalam isu internasional lainnya, yakni perdagangan, iklim, dan pembangunan. G20 juga mendukung gerakan politis yang kemudian berujung pada Paris Agreement on Climate Change pada 2015 dan The 2030 Agenda for Sustainable Development.

Manfaat G20 Bagi Indonesia

Setelah membahas tentang sejarah dan tujuan G20, lantas apa saja manfaat G20 bagi Indonesia? Ada tiga manfaat G20 bagi Indonesia secara umum. Berikut penjelasan selengkapnya yang dikutip dari laman Kementerian Keuangan:
ADVERTISEMENT

Topik Utama G20 2022

G20 Indonesia. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Sebagai tuan rumah Presidensi G20 tahun 2022, Indonesia mengusung tema “Recover Together Recover Stronger”. Melalui tema tersebut, Indonesia ingin mengajak negara anggota G20 mendukung pemulihan perekonomian dunia agar tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT

Events Di G20

Melansir dari KumparanBisnis, terdapat beberapa events di G20 Indonesia yang menjadi agenda prioritas yang akan dibahas. Agenda tersebut berfokus pada sektor kesehatan, ekonomi digital, dan energi yang berkelanjutan. Berikut ini penjabarannya:
1. Exit Strategy
Tujuan agenda Exit Strategy tidak lain adalah untuk mendukung pemulihan ekonomi yang adil secara internasional.
2. Mengatasi dampak pandemi
Melalui agenda ini, Indonesia akan membahas pemulihan terhadap beberapa sektor yang terdampak Pandemi Covid-19, seperti sektor riil, tenaga kerja, dan keuangan.
3. Sustainable finance
Sustainable finance atau pembiayaan berkelanjutan memfokuskan tujuannya pada keberlanjutan dan pembiayaan perubahan iklim yang kredibel.
4. Inklusi keuangan
Fokus agenda ini membahas inklusi keuangan yang berkaitan dengan peran teknologi digital dan pendanaan UMKM.
ADVERTISEMENT
5. International taxation
Topik ini membahas paket pajak internasional dan memformulasikan hak pemajakan atas keuntungan perusahaan multinasional. Dalam agenda International Taxation, hak pemajakan akan diatur secara rinci dan terstruktur.
(SRS dan FNS)